Air Laut Tinggi, BPBD Pamekasan Minta Pengunjung Wisata Waspada FRPB Pamekasan.co.id-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pamekasan bersama Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan, memberikan Edukasi dan Himbauan kepada para pengunjung wisata untuk waspada saat berwisata laut. Personel Frpb dan Bpbd saat melakukan pengamana dan memberikan edukasi di Pantai jumiang Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan bagi pengunjung pantai meliputi pantai Talang Siring, Jumiang dan Pantai Legend dan lainnya tersebut, untuk waspada saat bermain di laut, apalagi saat ait laut pasang. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yg tidak diinginkan. Utamanya saat membawa anaknya dan mandi di laut. " Kami lakukan Edukasi dan pemantauan untuk menghindari kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan ," kata Budi Cahyono, Kamis, 27 April 2023. Selain mengingatkan mereka, kata Budi panggilan Budi Cahyono mengatakan pihaknya bekerja sama de
Pamekasan- Operasi Search and Rescue (SAR) nelayan M (35) warga Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan yang jatuh ke laut dihentikan pada hari ke-7.
Demikian disampaikan Analis Muda Kebencanaan BPBD Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono yang setiap hari melaksanakan pencarian bersamaan tim gabungan yang terdiri atas BPBD Pamekasan, Basarnas Pos Sumenep, TNI AD, TNI AL, Polri, relawan FRPB Pamekasan.
"Berdasarkan Peraturan Kepala Basarnas No. 22 Tahun 2009 tentang Pedoman penyelenggaraan Operasi SAR, maka setelah pencarian 7 hari operasi dihentikan," jelasnya, Kamis (29/12/22).
Budi menyampaikan, bahwa tim gabungan selama 7 hari melakukan penyisiran dari Pantai Jumiang Pamekasan sampai ke perairan Sumenep.
"Kami melakukan pencarian mulai dari Pantai Jumiang sampai perairan Sumenep. Kami memgitari Pulau Gili Raja, Pulau Gilingan, dan Pulau Gili Genting," ucapnya.
Budi juga menjelaskan, bahwa kondisi cuaca ekstrim menjadi kendala dalam pencarian. Tim gabungan harus mengetahui cuaca karena berhubungan dengan keselamatan.
"Tim Basarnas pada hari ke-3 menggunakan perahu RIP berangkat dari Kalianget Sumenep. Perahu ini lebih besar dari perahu karet yang digunakan sebelumnya. Kami terus berkomukasi dalam tim gabungan, juga para nelayan," ungkapnya.
Sementara, Novix Kepala Basarnas Pos Sumenep menyampaikan Menurut SOP Pencarian dari Basarnas Tentang Pencarian dan Pertolongan Untuk Melakukan pencarian korban telah di lakukan dengan maksimal selama 7 Hari dan masih belum berhasil di temukan. Maka Ops Sar di Tutup dan jika ada tanda-tanda di ketemukan korban maka ops sar akan di buka kembali.
Komentar
Posting Komentar