Malang- Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) diharapkan mampu merangkul semua pihak, karena FPRB adalah wadah yang besar. Tugas besar FPRB sangat mulia, diharapkan bisa bersinergi dengan BPBD setempat. Pentahelix di dalamnya mampu berinovasi untuk menganggulangi bencana. Hal tersebut disampaikan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Subroto saat membuka kegiatan rapat koordinasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan FPRB Jawa Timur di Hotel Savana Malang, Jumat (26/04/24/2024). Dalam kegiatan yang bertema FPRB Jatim Kuat, Bermanfaat, dan Bermartabat, Gatot juga menyampaikan bahwa dengan adanya potensi ancaman bencana yang semakin beragam termasuk krisis pangan, maka peran BPBD dan FPRB harus aktif dalam menanggulangi ancaman tersebut. "Dalam FPRB banyak unsur, ada akademisi yang bisa memberikan inovasi, pengetahuan apa saja yang bisa dipraktekkan dalam bencana agar bisa menjadi rujukan dalam penanganan bemcana", jelasnya. Gatot melanjutkan, bahwa untuk penguatan tersebut diha
Pamekasan, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, memperingati Hari Sejuta pohon dengan aksi menanam Cemara Udang di Pantai Jumiang Kecamatan Pademawu, Minggu (14/01/2024). Aksi penanaman Cemara Udang tersebut dilaksanakan FRPB Pamekasan bersama Dharma Wanita SMK Pakong, Cabang Dinas Kehutanan CDK Sumenep bersama Dharma wanitanya, TNI AL, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia, Pencinta Alam MAN 2 Pamekasan dan masyarakat Desa Tanjung. "Lokasi penanaman di area pantai wisata Jumiang untuk mencegah abrasi dan mengurangi hempasan gelombang pasang yang sering terjadi di tempat tersebut," tutur Chandra Kirana juru bicara FRPB Pamekasan. Penanaman ratusan Cemara Udang tersebut dimulai jam 07.00 WIB sampai selesai. Banyak pengunjung wisata Pantai Jumiang yang juga tertarik ikut serta menanam. "Aksi penanaman pohon ini dilakukan juga dalam upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat," jelasnya. Chandra berharap semoga penanaman C