Pamekasan — Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kabupaten Pamekasan menggelar latihan Vertical Rescue di kawasan Dam Samiran, Kecamatan Pamekasan, pada Minggu (12/10/2025). Personel FRPB Pamekasan saat latihan pemindahan pasien melintasi sungai Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pamekasan sebagai bentuk peningkatan kemampuan dan kesiapsiagaan relawan dalam menghadapi situasi darurat di medan ekstrem. Latihan yang diikuti sekitar 25 personel FRPB ini meliputi berbagai materi penyelamatan, di antaranya pertolongan pertama, pemindahan pasien dari ketinggian, teknik melintasi sungai, hingga evakuasi dari tempat rendah ke tempat tinggi. Ketua FRPB Pamekasan Budi Cahyono menyampaikan, kegiatan ini menjadi bagian penting dari pembinaan dan peningkatan kapasitas relawan agar siap diterjunkan di berbagai kondisi bencana, terutama yang membutuhkan kemampuan teknis di lapangan. “Latihan ini bukan hanya tentang fisik, tet...
Pamekasan, Kamis, 27 Mei 2021 - Fenomena banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka air laut, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan atau masyarakat lebih mengenal dengan istilah banjir rob, kembali terjadi di Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan.
Hari ini setidaknya beberapa wilayah di Jawa Timur. Di dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kec. Pademawu Pamekasan sampe menggenangi jalan dan halaman rumah penduduk. Banjir Rob di Dusun Kotasek terjadi sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.
“Air laut naik sejak jam 10 pagi tadi. Bahkan banjir sudah naik terus sampai jalan utama,” ujar salah satu warga, Kamis, (27/5/2021).
Sementara itu PusdalOps PB BPBD Pamekasan mengatakan kenaikan muka air laut atau banjir rob lebih disebabkan karena terjadinya pasang air laut maksimum.
"fenomena rob di Desa Tanjung ini bukan karena adanya fenomena gerhana bulan, tapi lebih disebabkan kenaikan pasang air laut maksimum bulan ini yang kebetulan pas dengan terjadinya gerhana bulan tadi malam mulai jam 18.00 - 20.51 Wib," ujarnya.
Selain itu Budi menjelaskan, bahwa berdasarkan rilis BMKG fenomena kenaikan pasang air laut maksimum bulan ini akan terjadi sampai tanggal 29 Mei 2021. Untuk itu pihaknya berharap kepada masyarakat untuk waspada. Sampai hari Sabtu, 29 Mei mendatang, masyarakat harus mewaspadai pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Jawa Timur," imbuhnya.
Sementara dampak dari terjadinya pasang air laut maksimum ini akan mengganggu kelancaran aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat khususnya mereka yang tinggal di dekat pesisir.
Semoga tidak berdampak baginkegiatan dan aktifitas masyarakat tanjung, Pademawu dan pesisir lainnya.
Selain itu kepada para Nelayan untuk selalu waspada pada saat melakukan aktifitas di laut, karena angin dan ombak pastinya akan berbahaya.
Penulis : Syaiful Rizal
Editor : Syamsul Hidayat
Semoga aman
BalasHapus