Frpb Pamekasan, Bandung - Penguatan sistem peringatan dini bencana dengan memanfaatkan inovasi teknologi dinilai menjadi salah satu hal yang perlu terus diupayakan oleh berbagai pihak. Hal ini diharapkan dapat mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan, pemanfaatan teknologi dan inovasi tersebut diharapkan dapat mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespon risiko bencana yang ada. Untuk itu, Prasinta melanjutkan, kehadiran sistem peringatan dini yang berbasis komunikasi dua arah semakin diperlukan, sehingga masyarakat tidak lagi pasif namun proaktif terlibat dalam upaya-upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana yang ada. Pada Rakornas PB 2024, Selasa (23/4) Prasinta Dewi mengapresiasi pemerintah daerah yang telah mengembangkan inovasi teknologi dan menerapkannya dalam setiap fase kebenca
Jatim, Senin, 12 April 2021 - Guna memudahkan pendataan dan pemetaan relawan yg telah bergerak di wilayah terdampak gempa bumi di Jatim, Senin (12/04/2021), BNPB menggelar rapat Pembentukan Desk Relawan Tanggap Darurat Gempa Jatim 2021.
Rapat yg digelar di Ruang Siaga, Kantor BPBD Jatim Jl. Letjen. S. Parman 55, Waru - Sidoarjo ini dipimpin Kasubdit Pemberdayaan Sumberdaya BNPB, Drs. Pangarso Suryotomo. Turut mendampingi, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto SE, M.PSDM.
Hadir dlm rapat sore itu, Sekjen FPRB Jatim Catur Sudarmanto, Ketua LPBI NU Jatim Saiful Amin, Ketua R-KomPAS Tito Puspita Wibowo, Ketua Wartapala Indonesia Puspita Ningtyas, & perwakilan sejumlah kelompok relawan lain.
Pangarso Suryotomo menjelaskan, rapat ini dimaksudkan utk melakukan pendataan dan pemetaan potensi relawan yg telah turun ke lokasi terdampak gempa.
Pendataan itu nantinya akan dimasukkan dlm aplikasi Desk Relawan Tanggap Darurat Gempa Jatim 2021 yg telah disiapkan BNPB.
Tujuannya, agar para relawan yg terjun membantu korban gempa bisa terindentifikasi jumlahnya & terkoordinasi tugas-tugasnya.
"Sehingga tdk terjadi penumpukan di satu tempat dan kekurangan di tempat yg lain. Jadi ini untuk memanage relawan yg sudah terjun ke lokasi. Bukan utk mengerahkan relawan yg belum beraksi," ujarnya.
Selain rapat pemetaan, relawan yg hadir juga dilatih penggunaan aplikasi Desk Relawan tersebut. Harapannya, mereka nanti bisa menginput sendiri hasil identifikasi relawan di lokasi terdampak gempa. (Yon's)
Komentar
Posting Komentar