FRPB Pamekasan, PAMEKASAN- Menginjak usia ke-11 tahun, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) kembali meneguhkan komitmennya sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana dan aksi-aksi sosial kemanusiaan di Kabupaten Pamekasan. Sebagai upaya refleksi atas dedikasi dan pengabdian panjang sejak 2014 sampai sekarang ini sangatlah tidak mudah.             Awal mula Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan pertama kali dibentuk pada tahun 2014 oleh Budi Cahyono dan mengalami perubahan nama di tahun 2016. Perubahan nama Pada November 2016, organisasi ini berganti nama menjadi Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan. Perubahan nama ini bertujuan untuk mengakomodasi berbagai organisasi yang bergabung, tanpa mengganggu independensi organisasi induk mereka. Untuk legalitas FRPB Pamekasan mendapatkan payung hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2020. Pengesahan ini memperkuat posisi FRPB sebagai organisasi resmi dalam menanggulangi bencana di Pamekasan...
Jatim, Senin, 12 April 2021 - Guna memudahkan pendataan dan pemetaan relawan yg telah bergerak di wilayah terdampak gempa bumi di Jatim, Senin (12/04/2021), BNPB menggelar rapat Pembentukan Desk Relawan Tanggap Darurat Gempa Jatim 2021.
Rapat yg digelar di Ruang Siaga, Kantor BPBD Jatim Jl. Letjen. S. Parman 55, Waru - Sidoarjo ini dipimpin Kasubdit Pemberdayaan Sumberdaya BNPB, Drs. Pangarso Suryotomo. Turut mendampingi, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto SE, M.PSDM.
Hadir dlm rapat sore itu, Sekjen FPRB Jatim Catur Sudarmanto, Ketua LPBI NU Jatim Saiful Amin, Ketua R-KomPAS Tito Puspita Wibowo, Ketua Wartapala Indonesia Puspita Ningtyas, & perwakilan sejumlah kelompok relawan lain.
Pangarso Suryotomo menjelaskan, rapat ini dimaksudkan utk melakukan pendataan dan pemetaan potensi relawan yg telah turun ke lokasi terdampak gempa.
Pendataan itu nantinya akan dimasukkan dlm aplikasi Desk Relawan Tanggap Darurat Gempa Jatim 2021 yg telah disiapkan BNPB. 
Tujuannya, agar para relawan yg terjun membantu korban gempa bisa terindentifikasi jumlahnya & terkoordinasi tugas-tugasnya. 
"Sehingga tdk terjadi penumpukan di satu tempat dan kekurangan di tempat yg lain. Jadi ini untuk memanage relawan yg sudah terjun ke lokasi. Bukan utk mengerahkan relawan yg belum  beraksi," ujarnya.
Selain rapat pemetaan, relawan yg hadir juga dilatih penggunaan aplikasi Desk Relawan tersebut. Harapannya, mereka nanti bisa menginput sendiri hasil identifikasi relawan di lokasi terdampak gempa. (Yon's)
  
Komentar
Posting Komentar