Langsung ke konten utama

Sebelas Tahun Perjalanan FRPB Pamekasan melayani Masyarakat

FRPB Pamekasan, PAMEKASAN- Menginjak usia ke-11 tahun, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) kembali meneguhkan komitmennya sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana dan aksi-aksi sosial kemanusiaan di Kabupaten Pamekasan. Sebagai upaya refleksi atas dedikasi dan pengabdian panjang sejak 2014 sampai sekarang ini sangatlah tidak mudah. Awal mula Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan pertama kali dibentuk pada tahun 2014 oleh Budi Cahyono dan mengalami perubahan nama di tahun 2016. Perubahan nama Pada November 2016, organisasi ini berganti nama menjadi Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan. Perubahan nama ini bertujuan untuk mengakomodasi berbagai organisasi yang bergabung, tanpa mengganggu independensi organisasi induk mereka. Untuk legalitas FRPB Pamekasan mendapatkan payung hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2020. Pengesahan ini memperkuat posisi FRPB sebagai organisasi resmi dalam menanggulangi bencana di Pamekasan...

PERINGATAN DINI BNPB SIKLON SURIGAE

Jakarta BNPB, 17- April 2021 - Siklon Tropis Surigae yang saat ini sedang terjadi di perairan Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat diperkirakan mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan dan terus bergerak mengarah ke barat laut.

Berdasarkan analisa yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Siklon Tropis Surigae cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun tetap memberikan dampak tidak langsung bagi sejumlah provinsi di Tanah Air.

Menurut prediksi BMKG hingga Sabtu (17/4) pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis tersebut masih akan berada di perairan Samudera Pasifik dan diperkirakan bergerak menuju sebelah utara Maluku Utara, atau pada 11.7 LU dan 129.7 BT, atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna.

Adapun siklon tropis ini diperkirakan akan bergerak dengan kecepatan 10 knot atau 19 kilometer per jam dengan kekuatan 95 knots atau 185 kilometer per jam dengan tekanan 935 hPa.

Akibat adanya pergerakan dan fenomena siklon tropis tersebut, maka BMKG memprediksi dampaknya dapat berupa potensi hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di sembilan wilayah meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Sehubungan dengan adanya perkembangan informasi mengenai Siklon Tropis Surigae tersebut, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Pencegahan mengintruksikan kepada pemangku kebijakan di Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing agar dapat melaksanakan upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi beberapa dampak dari siklon tropis tersebut.

Dalam hal ini, pemerintah di daerah diharapkan dapat melaksanakan amanah yang tertuang pada Surat Deputi Bidang Pencegahan BNPB nomor B27IBNPB/DIl/PK.03.02/04/2021 tanggal 13 April 2021 tentang Peringatan Dini dan Langkah-Langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bibit Siklon Tropis 94w yang berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae.

Selain itu, pemangku kebijakan di daerah juga diminta agar melaksanakan apa yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Nomor 360/2067/BAK tanggal 16 April 2021 tentang Langkah Antisipatif Terhadap Potensi Bibit Siklon Tropis.

Adapun beberapa hal yang tercantum dalam SE tersebut meliputi koordinasi dan sinergitas Forkopimda, peningkatan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan, persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kesiapsiagaan dan membangun rencana kontijensi dan pelaksanaan SOP penanganan darurat berbasis penerapan protokol kesehatan bersama Satgas Penanganan COVID-19.

Kemudian penyebaran informasi melalui media dan kearifan lokal, pengalokasian APBD, pembinaan dan pengawasan serta monitoring wilayah dan pelaporan hasil pelaksanaan penanggulangan bencana dari bupati/wali kota kepada Kementerian Dalam Negeri.(Yon's)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pengasuh Pondok Pesantren Vaksin di depan Santrinya

Pemkab Pamekasan- Dua pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan vaksinasi langsung di depan santrinya dan masyarakat umum saat peresmian pesantren tangguh bencana (santana), Kamis (30/9/2021). Dua kyai tersebut masing-masing pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Karang Manggis Desa Rombuh Kecamatan Palengaan, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah dan pengasuh ponpes Sumber Sari Desa Rek Kerek Kecamatan Palengaan, KH. Badrus Sholeh Holil. Kedua pengasuh itu rela melakukan vaksin di muka umum untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin. "Saya sangat terharu, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah yang sudah divaksin, vaksin berikutnya barusan minta disaksikan di atas panggung dan kita (forkopimda, red) ada di belakang beliau untuk menyaksikan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat memberikan sambutan di Ponpes Sumber Sari. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan, masyarakat harus sadar tentang pentingnya v...

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...