Langsung ke konten utama

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...

BPBD BERIKAN KESIAPSIAGAAN BERBASIS MASYARAKAT PADA LATIHAN KEPEMIMPINAN PRAMUKA

Pamekasan, Sabtu, 24 April 2021 - Pemberian Materi Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, pada Lapinka Pramuka IAIN Madura. 
Kegiatan Latihan Kepemimpinan Pramuka IAIN Madura di adakan di Yayasan Darul Ulum, Desa Polagan, Kec. Galis.
Kegiatan di adakan sejak tgl 23-25 April 2021 dan di ikuti 30 orang peserta.Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, pada acara Latihan Kepemimpinan Pramuka IAIN Madura

Pada materi penanggulangan bencana di isi oleh Budi Cahyono sebagai Supervisor Bpbd Pamekasan. Materi yang di berikan adalah Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.

Sesuai UU no 24.tahun 2007, bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama dan menjadi tanggung jawab semua warga negara.

Diharapkan Penanggulangan bencana berbasis masyarakat ini, masyarakat bisa paham dan juga mengambil peran dalam kesiapsiagaan diri dan keluarga, komunitas dan seterusnya. Selain itu diharapkan masyarakat bisa dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Masyarakat bisa di katakan tangguh jika masyarakat paham akan karateristik bencana, sehingga ketika terjadi bencana masyarakat tahu harus berbuat apa. Masyarakat bisa paham danbtau cara menyelamatkan diri, nampu beradaptasi dan mampu bangun dengan mandiri.

Keselamatan masyarakat adalah hal yang utama, maka dari itu sudah waktunya merubah paradigma Penanggulangan Bencana dari Tanggap darurat pada Kesiapsiagaan.
Masyarakat tangguh adalah masyarakat yang mampu hidup berdampingan dengan Bencana (LIVING HARMONI WITH DISASTER)
Pada kesempatan itu panitia pelaksana menyampaikan terima kasih kepada pemateri dari Bpbd Pamekasan yang sudah memberikan pemahaman ketangguhan bencana berbasis masyarakat, ujar Inti Runeani.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pemateri, semoga kita semua di jauhkan dari bencana ujarnya. (Yon's)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pengasuh Pondok Pesantren Vaksin di depan Santrinya

Pemkab Pamekasan- Dua pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan vaksinasi langsung di depan santrinya dan masyarakat umum saat peresmian pesantren tangguh bencana (santana), Kamis (30/9/2021). Dua kyai tersebut masing-masing pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Karang Manggis Desa Rombuh Kecamatan Palengaan, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah dan pengasuh ponpes Sumber Sari Desa Rek Kerek Kecamatan Palengaan, KH. Badrus Sholeh Holil. Kedua pengasuh itu rela melakukan vaksin di muka umum untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin. "Saya sangat terharu, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah yang sudah divaksin, vaksin berikutnya barusan minta disaksikan di atas panggung dan kita (forkopimda, red) ada di belakang beliau untuk menyaksikan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat memberikan sambutan di Ponpes Sumber Sari. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan, masyarakat harus sadar tentang pentingnya v...

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...