Langsung ke konten utama

Kalaksa BPBD Jatim Harapkan Inovasi dalam Menanggulangi Bencana

Malang- Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) diharapkan mampu merangkul semua pihak, karena FPRB adalah wadah yang besar. Tugas besar FPRB sangat mulia, diharapkan bisa bersinergi dengan BPBD setempat. Pentahelix di dalamnya mampu berinovasi untuk menganggulangi bencana. Hal tersebut disampaikan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Subroto saat membuka kegiatan rapat koordinasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan FPRB Jawa Timur di Hotel Savana Malang, Jumat (26/04/24/2024). Dalam kegiatan yang bertema FPRB Jatim Kuat, Bermanfaat, dan Bermartabat, Gatot juga menyampaikan bahwa dengan adanya potensi ancaman bencana yang semakin beragam termasuk krisis pangan, maka peran BPBD dan FPRB harus aktif dalam menanggulangi ancaman tersebut. "Dalam FPRB banyak unsur, ada akademisi yang bisa memberikan inovasi, pengetahuan apa saja yang bisa dipraktekkan dalam bencana agar bisa menjadi rujukan dalam penanganan bemcana", jelasnya. Gatot melanjutkan, bahwa untuk penguatan tersebut diha

BPBD BERIKAN KESIAPSIAGAAN BERBASIS MASYARAKAT PADA LATIHAN KEPEMIMPINAN PRAMUKA

Pamekasan, Sabtu, 24 April 2021 - Pemberian Materi Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, pada Lapinka Pramuka IAIN Madura. 
Kegiatan Latihan Kepemimpinan Pramuka IAIN Madura di adakan di Yayasan Darul Ulum, Desa Polagan, Kec. Galis.
Kegiatan di adakan sejak tgl 23-25 April 2021 dan di ikuti 30 orang peserta.Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, pada acara Latihan Kepemimpinan Pramuka IAIN Madura

Pada materi penanggulangan bencana di isi oleh Budi Cahyono sebagai Supervisor Bpbd Pamekasan. Materi yang di berikan adalah Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.

Sesuai UU no 24.tahun 2007, bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama dan menjadi tanggung jawab semua warga negara.

Diharapkan Penanggulangan bencana berbasis masyarakat ini, masyarakat bisa paham dan juga mengambil peran dalam kesiapsiagaan diri dan keluarga, komunitas dan seterusnya. Selain itu diharapkan masyarakat bisa dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Masyarakat bisa di katakan tangguh jika masyarakat paham akan karateristik bencana, sehingga ketika terjadi bencana masyarakat tahu harus berbuat apa. Masyarakat bisa paham danbtau cara menyelamatkan diri, nampu beradaptasi dan mampu bangun dengan mandiri.

Keselamatan masyarakat adalah hal yang utama, maka dari itu sudah waktunya merubah paradigma Penanggulangan Bencana dari Tanggap darurat pada Kesiapsiagaan.
Masyarakat tangguh adalah masyarakat yang mampu hidup berdampingan dengan Bencana (LIVING HARMONI WITH DISASTER)
Pada kesempatan itu panitia pelaksana menyampaikan terima kasih kepada pemateri dari Bpbd Pamekasan yang sudah memberikan pemahaman ketangguhan bencana berbasis masyarakat, ujar Inti Runeani.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pemateri, semoga kita semua di jauhkan dari bencana ujarnya. (Yon's)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BMKG Perkirakan Suhu Tinggi di Jawa Timur

Pamekasan, Frpb- Suhu udara di wilayah Jawa Timur beberapa hari terakhir tercatat 35-36 derajat Celcius yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Fenomena ini akibat gerak semu matahari yang pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis  ekuator dan saat ini sedang bergerak ke wilayah selatan.  "Pada saat matahari bergerak menuju selatan ekuator akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11  sampai 14 Oktober di Jawa Timur," kata Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2022). Taufiq menjelaskan bahwa kulminasi merupakan kondisi matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau hari tanpa bayangan.  Fenomena ini normal terjadi sebanyak dua kali dalam setahun dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas, terangnya lagi Meskipun suhu udara diprakirakan masih cukup tin

RELAWAN FRPB PAMEKASAN KEMBALI GELAR OPERASI BIBIR SUMBING GRATIS

 Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan dan Cahaya Ummat kembali menggelar kegiatan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit gratis. Operasi tersebut dilaksanakan di RS Eka Husada Menganti, Gresik, Sabtu (3/7/2021). Fery Perdana Putra, Relawan FRPB Pamekasan mengatakan, operasi bibir sumbing dan celah langit-langit gratis telah dilaksanakan kepada 4 orang pasien, yakni Moh. Alif dari Ds. Pagendingan, Kec. Larangan, Kab. Pamekasan, Moh. Iqbal dari Ds. Campor, Kec. Proppo, Kab. Pamekasan, Achmad Gibran dari Ds. Jambringin, Kec. Proppo, Kab. Pamekasan, dan Noval dari Ds. Robatal, Kec. Robatal, Kab. Sampang. "Alhamdulillah, operasi berhasil dilaksanakan di Rumah Sakit Eka Husada Menganti, Gresik," tuturnya. "Kegiatan ini akan terus berkelanjutan, apabila ada yang perlu, silakan mendaftarkan ke Sekretariat FRPB Kabupaten Pamekasan," pungkasnya. Sementara itu, Tim Dokter RS Eka Husada Menganti, Gresik sangat berterima kasih kepa

BPBD Pamekasan Kirim Personel Latihan Gabungan USAR dan Navigasi Digital

Pamekasan - Bpbd Pamekasan mengirimkan 10 personel pada Latihan Gabungan USAR dan Navigasi Digital ke Mojokerto untuk meningkatkan Kapasitas dan Kemampuan Personel. Kegiatan Latihan Gabungan tersebut diadakan oleh FPRB Mojokerto bekerja sama dengan BNPB, BPBD Provinsi, FORB Jawa Timur dan Basarnas. Latihan Gabungan tersebut diadakan tanggal 3-4 Juni 2023 bertempat di Area Kasumi, Gondang Kabupaten Mojokerto dengan diikuti oleh ratusan personel mulai dari Aceh, Bali, Jawa Timur, jawa Tengah dan beberapa Daerah lainnya. Selain dari BPBD kegiatan Latihan Gabungan tersebut juga diikuti oleh relawan dari berbagai Organisasi.  BPBD Pamekasan mengirimkan 10 personel dengan dibagi 2 dengan rincian 5 untuk USAR dan 5 personel dalam Navigasi Digital. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan Kesiapsiagaan personel dalam Penanggulangan Bencana. Diharapkan paska latihan tersebut personel lebih paham dalam mengatasi kemungkinan yang terjadi dalam penanggulangan bencana. Analis