Frpb Pamekasan, Bandung - Penguatan sistem peringatan dini bencana dengan memanfaatkan inovasi teknologi dinilai menjadi salah satu hal yang perlu terus diupayakan oleh berbagai pihak. Hal ini diharapkan dapat mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan, pemanfaatan teknologi dan inovasi tersebut diharapkan dapat mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespon risiko bencana yang ada. Untuk itu, Prasinta melanjutkan, kehadiran sistem peringatan dini yang berbasis komunikasi dua arah semakin diperlukan, sehingga masyarakat tidak lagi pasif namun proaktif terlibat dalam upaya-upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana yang ada. Pada Rakornas PB 2024, Selasa (23/4) Prasinta Dewi mengapresiasi pemerintah daerah yang telah mengembangkan inovasi teknologi dan menerapkannya dalam setiap fase kebenca
FRPB Pamekasan : Operasi SAR pencarian nelayan yang jatuh di perairan Jumiang Kabupaten Pamekasan, dihentikan setelah hari ketujuh.
Pencarian dilakukan dari tanggal 28 Maret hingga 3 April, namun korban tidak ditemukan, kata Analis Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pamekasan, Budi Cahyono
"Sesuai standar operasional prosedur pencarian dan pertolongan adalah tujuh hari. Jika tidak ada tanda-tanda ditemukan, maka operasi dihentikan," jelasnya.
Meskipun operasi pencarian dihentikan, tim gabungan tetap melakukan pemantauan. Apabila ada informasi valid, operasi bisa dibuka kembali, jelas Budi Cahyono Selasa (4/4/2023).
Nelayan yang hilang itu bernama Jefrizal Firdausi (20), warga Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.
Korban dilaporkan hilang di perairan Jumiang, Kecamatan Pademawu, pada Senin (27/3) lalu, sekitar pukul 23.00 WIB.
Korban bersama 30 anak buah kapal lainnya berangkat dari Pelabuhan Branta sekitar pukul 15.00 WIB dengan menggunakan Kapal Motor Harapan Baru yang di nahkodai Muhlis.
Korban diketahui hilang dan diduga tercebur ke laut saat kapal menuju arah pulang setelah mencari ikan di perairan Jumiang, Pamekasan.
Komentar
Posting Komentar