FRPB Pamekasan - Terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Raya Pamekasan-Pakong, Ds. Tlagah, Kec. Pegantenan, Kab. Pamekasan, Senin (15/4/2024) Sekira pukul 17.15 Wib. Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto mengatakan, bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena kurang hati-hatinya Pengemudi Kendaraan Pick-Up No. Pol.: DK 8681 BB saat melaju dari arah timur ke barat menikung ke kiri. Lantaran pengemudi tidak dapat menguasai kemudinya sehingga Kendaraan Pick-Up tersebut terguling ke kanan yang berakibat korban 20 orang (termasuk sopir) mengalami luka-luka. “Untungnya, tidak ada korban meninggal dunia, hanya kerugian materiil sekira 5 juta rupiah,” katanya. Lebih lanjut, ia menjelaskan faktor Kecelakaan tersebut diduga penumpang melebihi kapasitas dan pengemudi lengah. “Mendengar adanya laporan kejadian tersebut anggota Polsek Pegantenan segera mendatangi TKP, melakukan tindakan pertama di TKP, kemudian mencari keterangan saksi dan mendata korban,” katanya. Berdasar
Pamekasan- Mitigasi dan kesiapsiagaan bencana adalah upaya mengurangi dampak terjadinya bencana. Banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan sebagai bentuk mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Saat penanaman pohon bersana siswa MI Al-Falah X dan Mahasiswa UMM Malang
Data dari Inarisk BNPB disebutkan bahwa ada 8 ancaman bencana di Kabupaten Pamekasan, yaitu banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan pemukiman, cuaca ekstrim, tsunami, gempa bumi, gelombang pasang, dan kekeringan.
Hal tersebut disampaikan Chandra Kirana, Ketua Harian FRPB Pamekasan dimana dalam waktu 1 bulan ini berkolaborasi dengan mahasiswa KKN UMM Malang dan berbagai pihak melaksanakan kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di Desa Larangan Luar Kecamatan Larangan.
"Mitigasi bencana yang dilaksanakan berupa penanaman pohon di Dusun Buddagan I Desa Larangan Luar. Bibit tanaman akasia dan mahoni didapat dari Dinas Kehutanan Wilayah Sumenep Cabang Pamekasan," ucapnya, Minggu (05/02/2023)
Penanaman pohon akasia dan mahoni melibatkan warga sekitar, siswa MI Al-Falah X, FRPB, dan mahasiswa KKN UMM Malang.
"Ada 10 manfaat penanaman pohon; mengurangi pemanasan global, menambah penyediaan oksigen, mencegah erosi, menambah penyimpanan air tanah, mencegah banjir, mengurangi pencemaran udara, menjaga kesuburan tanah, pengendalian suhu, menyediakan tempat tinggal hewan, dan membuat udara makin sehat dan segar," jelasnya.
Untuk kegiatan kesiapsiagaan, FRPB melatih kesiapsiagaan berbasis masyarakat agar selalu siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di Pamekasan.
"FRPB melatih masyarakat melalui kelompok PKK, Darmawanita, sekolah sampai perguruan tinggi. Kegiatan antara lain berupa simulasi pemadaman kebakaran, gempa bumi, pertolongan pertama, penyakit mulut dan kuku," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar