Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita
FRPB Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (25/10/2022).
Kegiatan apel yang berlangsung di Lapangan Nagara Bhakti Ronggosukowati dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin dan dihadiri oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto, dan Dandim 0826/Pamekasan, Letkol Inf Ubaydillah, serta seluruh jajaran Forkopimda setempat.
Wakil Bupati Pamekasan Fattah Jasin mengatakan, apel siap siaga tersebut dilakukan untuk mengecek segala bentuk persiapan pemerintah daerah mulai dari perlengkapan guna mendukung kegiatan penanggulangan bencana akan tahun ini.
Gus Acing, begitu wakil bupati akrab disapa menambahkan, pihaknya juga telah memberi imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, karena cuaca saat ini tidak menentu.
"Apel bersama pagi hari ini adalah untuk memastikan kesiapan kita, bagaimana yang sudah kita ketahui, akhir-akhir ini di tengah musim pancaroba, pemerintah terus memperingati masyarakat terkait dengan cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Amin Jabir, mengimbau agar berbagai elemen masyarakat untuk saling membantu dan menjaga agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
"Untuk bencana kita tidak bisa prediksikan, tetapi kami akan membuat posko-posko yang diperkirakan rawan bencana alam, kami minta peran masyarakat, terutama yang berdekatan dengan yang sering terjadi bencana untuk terus mengabarkan dan menjaga lingkungan sekitar," kata Amin.
Usai menggelar apel, pengecekan perlengkapan yang akan digunakan dilakukan serta melakukan penandatangan sebagai bentuk kesiapan dalam kesiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Komentar
Posting Komentar