Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita
Pamekasan - Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, Sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah ( infiltrasi )
Sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan mengalir di atas permukaan tanah (run off) ke tempat yang lebih rendah
Bila hujan lebat lebih dari 1 jam akan terjadi genangan dilingkungan padat penduduk.
"Dalam beberapa tahun terakhir banjir lebih disebabkan tingginya run off atau air limpasan, yaitu air yang tidak bisa terinfiltrasi/masuk ketanah, endapan sedimen menyebabkan pendangkalan,
Tumpukan sampah mengganggu jalannya air, Bangunan disempadan sungai mengurangi daya tampung sungai.
Ketika sungai sudah dinormalisasi, tumpukan sampah hilang, endapan sedimen berkurang
Tapi bila run off tidak dikurangi dengan membuat sumur resapan dan lubang biopori maka banjir tetap akan mengancam", ujar Budi Cahyono, Analis Kebencanaan Muda Bpbd Pamekasan
Air hujan yang dapat ter INFILTRASI kedalam tanah sekitar 30 %, sedangkan 70 % selebihnya menjadi RUN OFF.
Bayangkan tanpa adanya penyempitan, penyumbatan dan pendangkalan selokan, parit, anak sungai dan sungai sudah tidak mampu menampung curah hujan, sehingga masuk ke pemukiman, merangsek ke jalan-jalan.
Terlebih lagi ditambah badan-badan selokan, parit, anak sungai dan sungai yang menyempit karena digusur bangunan dikanan kirinya, tersumbat oleh sampah, longsor dan Mendangkal akibat gerusan run off serta sistim drainase yang konvensional yang hanya mempercepat berpindahnya air ketempat yang lebih rendah.
Itulah mengapa BENCANA HIDROLOGI
Banjir, kekeringan, pendangkalan sungai/danau/waduk, penurunan muka tanah dan intrusi air laut dari tahun ke tahun secara kuantitas dan kualitasnya semakin meningkat
Cara mencegah banjir perkotaan bisa dengan:
Lubang biopori, sumur resapan dangkal dan sumur resapan dalam bisa membantu mengurangi run off dan membantu infiltrasi air kedalam tanah
fungsinya mengurangi genangan dan mengisi air tanah. Dengan berkurangnya run off meminimalkan erosi
Dengan membantu infiltrasi air ketanah
Bisa menekan penurunan muka tanah dan mengurangi intrusi air laut dan bila wilayah genangan bersinggungan dengan anak sungai/sungai perlu dibuat pintu air dan rumah pompa
Perlu kerjasama yang baik dari pemerintah, masyarakat dan badan usaha/stakeholder dalam upaya penanggulangan banjir tersebut
semoga informasi mitigasi ini bermanfaat
salam tangguh, salam kemanusiaan
BUDI CAHYONO
ANALIS KEBENCANAAN MUDA BPBD PAMEKASAN
Komentar
Posting Komentar