Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita...
Oleh karena itu di momen HUT ke 77 inilah rumah zakat ingin memberikan yang terbaik untuk mereka para pejuang veteran dan janda veteran yang masih hidup, dengan
Berkolaborasi bersama Puskesmas Bulangan Haji Pegantenan Pamekasan adakan kegiatan peduli veteran dan janda veteran berupa pemeriksaan, penyuluhan kesehatan dan santunan sembako.
Dihadiri 1 orang veteran dan 11 janda veteran, sementara yang juga ikut hadir dari unsur pemerintahan adalah, pihak kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas.
Muslih selaku koordinator wilayah relawan rumah zakat Jatim mengatakan
"Kegiatan ini merupakan salah satu cara dari sekian banyak cara yang dilakukan untuk menghargai jasa para pahlawan adalah dengan memberikan santunan kepada mereka yang masih hidup dan keluarga ditinggal" ungkapnya.
Sementara itu Ibu Herlin Herawati, selaku Kapus Bulangan Haji Mengatakan "kita buktikan penghargaan kepada para pejuang yaitu dengan pelayanan" katanya.
Salah satu veteran yang masih hidup sampai sekarang adalah Pak Bellek/Pak Ali Baihaki. Lahir tahun 1940. Yang beralamatkan di Dsn. Pogag Bulangan Haji Pegantenan Pamekasan.
Veteran.
Keikut sertaan beliau pada peperangan melawan penjajah justru dimulai ketika umurnya masih belasan tahun, ketika Pada bulan Februari 1950 terjadi demonstrasi bubarnya negara Madura sehingga atas tuntutan rakyat pada tanggal 19 Maret 1950 Madura ditetapkan sebagai Residensi dari RI.
Pak Bellek sangat berterima kasih kepada rumah zakat dan Puskesmas Bulangan Haji atas kebaikannya dengan memberikan santunan kepadanya.
"Saya sangat berterima kasih, masih ada yang peduli kepada para veteran " ungkapnya.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan acara pemberian santunan berupa beras dan sembako dari rumah zakat.
Komentar
Posting Komentar