Sukabumi-Jumat 31 oktober 2025 Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi yang dipicu cuaca ekstrem sejak Senin (27/10/2025) telah melumpuhkan dua kecamatan, Cisolok dan Cikakak. Dampak bencana ini tercatat sangat masif, menumbangkan 1.091 Kepala Keluarga (KK) atau 3.291 jiwa, dan merusak sedikitnya 141 unit rumah. Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Oktober 2025, sementara tim gabungan dan relawan bekerja keras di lapangan. Tim relawan dari berbagai organisasi, termasuk RNPB (Relawan Nusantara Penanggulangan Bencana) Laznas LMI Chapter Bogor, ikut dalam proses assessment dan penyaluran bantuan di lokasi terdampak. Siti Rahmawati, Koordinator RNPB LMI Rescue Chapter Bogor, memaparkan bahwa fokus utama penanganan saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi dan terdampak, terutama di Kecamatan Cisolok. Laporan Situation Report (SITREP) per Kamis (30/10/2025) juga menyoroti kerus...
Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pamekasan mengikuti Rakornis (Rapat Koordinasi Teknis) dan Jambore Relawan di Obis Camp Trawas tanggal 17 – 19 September 2021 menjadi Forum terbaik dalam melakukan aksi, juga dalam mengelola media sosial, dan kerjasama dengan media serta kerjasama TIM.
Kegiatan jambore yang dihadiri perwakilan dari 34 Kabupaten/Kota se-Jatim dan tim dari FPRB dari bumi gerbang salam mendapatkan penghargaan sebagai tim terbaik se jawa Timur. “Alhamdulillah, tim FPRB kabupaten Pamekasan Forum terbaik dalam melakukan aksi, baik dalam Penanggulangan bencana, seperti, Mitigasi, saat bencana dan Pasca Bencana, juga peserta terbaik dalam mengelola media sosial, kerjasama dengan media dan kerjasama TIM,” ujar Sekjen FPRB Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono. Minggu (19/09/2021) sore.
Budi panggilan akrab nahkoda para relawan Pamekasan ini menuturkan, selama 3 hari ini para relawan mendapatkan materi berupa Focus Grup Discussion (FGD) Destana, Sekolah Aman Bencana, dan Proker di Masa Pandemi Covid-19 yang akan menghasilkan rekomendasi kegiatan FPRB. Rakornis ini dikemas dalam bentuk jambore relawan merupakan kegiatan yang penting untuk diikuti para relawan.
“Acara ini penting untuk diikuti agar relawan memiliki bekal bagaimana manajemen bencana dilakukan. Baik sebelum bencana, saat bencana, sampai setelah bencana,” katanya.
Menurutnya, relawan harus memahami ketiga hal kunci penanganan bencana tersebut. “Setelah dibekali teori penanganan bencana, maka relawan harus melaksanakannya di lapangan baik pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana,” harapnya.
Budi mengaku bangga kepada perwakilan relawan yang ditugaskan mengikuti Jambore Relawan 2021.
“Saya bangga, tidak salah kami mengirim mereka ke jambore ini. Pada beberapa kegiatan, relawan Pamekasan mampu bersaing dengan daerah lain dan menjadi peserta terbaik sejawa timur,” pungkasnya
Komentar
Posting Komentar