Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita...
FRPB Pamekasan - Guyuran Hujan yang hampir merata di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur selama sehari mengakibatkan titik genangan dengan tinggi air bervariasi. Bahkan tepat pada Kamis malam (24/6/2021) sekitar pukul 18.00 WIB telah terjadi kenaikan air sungai yang cukup signifikan di 3 dam utama Bumi Gerbang Salam.
Dari ketiga Dam yang ada di kawasan setempat yakni Dam Samiran dan Dam Blumbungan, hanya Dam Klampar yang mengakibatkan tinggi air di daerah aliran sungainya meninggi. Bahkan beberapa menit setelahnya menyebabkan titik banjir di wilayah perkotaan Pamekasan malam itu. Hal ini disampaikan oleh Budi Cahyono SPV PusdalOps BPBD Kabupaten Pamekasan sesaat setelah berpatroli bersama TRC dan Relawan FRPB Pamekasan.
Menurutnya juga, curah hujan yang tinggi di sisi utara Kabupaten Pamekasan mengakibatkan sungai di kecamatan Pamekasan meluap. Sehingga jalur aliran sungai dari Palengaan, Panaan Klampar hingga sungai yang membelah perkotaan meluap.
“Mulai Kamis petang semua tim gabungan telah siaga untuk sisir wilayah perkotaan dan sepanjang aliran sungai yang membentang hingga Dam Klampar. Itu setelah ada informasi dari relawan di Palengaan air sungai sudah tinggi dan hujan makin deras,” ungkapnya pada media, Jumat (25/6/2021).
Bahkan, di daerah perkotaan sejak Kamis Malam hingga dini hari tadi, mengalami potensi banjir dan genangan yang makin meluas. Berikut beberapa titik genangan air yang terdata oleh BPBD setempat hingga Jum’at dini hari tadi, Antaranya di Jl. KH. Jakfar, Kelurahan Gladak Anyar yang surut seluruhnya pada pukul 19.00 WIB.
Lalu di Jl. H. Gazali, Kelurahan Jungcangcang dengan Ketinggian air ±40 cm, Jl. KH. Hasan Sin Haji, Kelurahan Jungcangcang dengan Ketinggian air ± 60 cm. Selain itu, Jl. Dirgahayu, Kelurahan Bugih dengan Ketinggian air ± 15 cm.
“Khusus di Jl. Basar, Kel. Bugih, Ketinggian air ± 30 cm. Jl. Abd Azis ada Ketinggian air ± 30 cm. Di Jalan Trunojoyo V ada Ketinggian air ± 10 cm,” ujarnya.
Khusus di daerah langganan banjir di jalan Trunojoyo, Barat sungai ada genangan Ketinggian air ± 50 cm, namun lebih cepat surut. Mengingat posisi pemukiman di kawasan tersebut pas disebelah sungai utama pertemuan semua aliran Dam di Pamekasan.
Khusus data jumlah Kelapa Keluarga atau KK yang terdampak antara lain di Kel. Gladak Anyar, Kel. Jungcangcang meliputi Jl. Segara Blok M, RT. 03/ RW.02 : 11 KK, RT. 01/RW 02 : 15 KK. Lalu di Jl. H. Gazali, meliputi RT. 02 / RW. 01 : 13 KK, RT. 01 / RW 04 : 167 KK, RT 04 / RW 01 : 55 KK, RT. 04/ RW 02 : 20 KK, RT 02/ RW 05 : 25 KK dan RT 03 /RW 05 : 30 KK.
“Nah untuk di Jl. KH. Hasan Sin Haji ada 400 KK, RT 02 /RW 02, 240 KK, RT 03/ RW 02, 320 KK dan RT 01/ RW 02, 15 KK. Sedangkan di Jl. Begandan meliputi RT.01/ RW.05 ada10 KK terdampak,” tegasnya.
Nah selain semua lokasi itu, juga ada dampak banjir di kawasan perkampungan di Teja, meliputi RT 01.03 ada 40 KK terdampak, RT 02.03 ada 15 KK. Sedangkan, di Kelurahan Bugih meliputi Jl. Basar RT. 04 / RW. 03 ada 7 KK, Jl. Basar RT. 02 / RW. 04 ada 8 KK terdampak juga. Sedangkan di Perumahan Royal Bazar ada 2 KK, lalu di Jl. Dirgahayu ada juga 5 KK.
“Sedangkan khusus di perkampungan Kelurahan Patemon Kecamatan Kota Pamekasan ada 80 KK yang terdampak,” tuturnya.
Penulis : dindin
Editor : Syamsul Hidayat
Komentar
Posting Komentar