Frpb Pamekasan, Bandung - Penguatan sistem peringatan dini bencana dengan memanfaatkan inovasi teknologi dinilai menjadi salah satu hal yang perlu terus diupayakan oleh berbagai pihak. Hal ini diharapkan dapat mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan, pemanfaatan teknologi dan inovasi tersebut diharapkan dapat mendorong meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespon risiko bencana yang ada. Untuk itu, Prasinta melanjutkan, kehadiran sistem peringatan dini yang berbasis komunikasi dua arah semakin diperlukan, sehingga masyarakat tidak lagi pasif namun proaktif terlibat dalam upaya-upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana yang ada. Pada Rakornas PB 2024, Selasa (23/4) Prasinta Dewi mengapresiasi pemerintah daerah yang telah mengembangkan inovasi teknologi dan menerapkannya dalam setiap fase kebenca
FRPB dan RAPI Pamekasan mengikut agenda Pos Penyekatan Pamekasan.
Kegiatan ini di lakukan untuk antisipasi atas kejadian Pandemi Covid yang makin meningkat di Bankalan. Pos terpadu ini terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Dinkes, Dishub, Pol PP, Relawan FRPB, RAPI dan BP 13.28 Pamekasan
Pos penyekatan di mulai tanggal 7-21 Juni 2021 yang di tempatkan di Terminal Barang, Desa Larangan Tokol Pamekasan. (12/06/2021)
Kendaraan yang masuk ke Pamekasan akan di lakukan disinfeksi dan Pengemudi serta Penumpang akan dilakukan swap anti gen secara Acak, utamanya warga dari luar Pamekasan.
Personel yamg di turunkan pada pos Terpadu ini sebanyak
TNI 3 personel, Polri 10 personel, Bpbd 6 personel, Dishub 2, Dinkes 3 personel, Pol PP personel, FRPB 3 personel dan RAPI 3 personel per shif
Pos Penyekatan ini adalah untuk antisipasi dan pencegaha penyebaran covid agar pamekasan tetap aman.
Penulis : Herul
Editor : Syamsul Hidayat
Komentar
Posting Komentar