PAMEKASAN - Hari Guru Nasional, Relawan FRPB Pamekasan pertama kali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan menjadi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama RI yang dilaksanakan di Jakarta. Tanggal 22 - 25 November 2023. Chandra Kirana saat menerima Penghargaan sebagai Guru dan Tenaga Pendidikan Hal tersebut sangat membanggakan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. Bahkan kedatangan dari Chandra Kirana juara 3 guru berprestasi tingkat nasional disambut langsung oleh Kepala kemenag Mawardi dan Kepala MAN 2 Pamekasan Mohammad Holis beserta seluruh guru. Dalam penyambutan tersebut, Mawardi menyampaikan bahwa ini pertama kali nya Kabupaten Pamekasan mendapatkan juara 3 tingkat nasional, karna dari dulu biasanya hanya mentok sampai ke tingkat Jawa Timur. Hal tersebut sudah berlangsung setelah tahun 2017 yang lalu. "Saya selaku kepala kemenag Kabupaten Pamekasan tentu sangat bangga dan apresiasi yang diperoleh oleh ibu Chandra Kirana dan ini
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyoroti peningkatan aktivitas kegempaan selama 2021 di Selatan Jawa. Dia meminta masyarakat di pesisir Pulau Jawa waspada terhadap potensi tsunami dampak dari peningkatan aktivitas kegempaan.
Dwikorita mengaku menyayangkan jalur evakuasi untuk masyarakat di pesisir Pulau Jawa yang belum memadai. Padahal, jalur evakuasi itu penting untuk menyelamatkan diri bagi masyarakat pesisir jika terjadi tsunami. Oleh karena itu, dia meminta agar jalur evakuasi pada saat tsunami diperbaiki.
"Mengingat juga potensi tsunami bisa saja terjadi, dan kami baru saja, menyelesaikan survei di sepanjang pesisir Jawa, ternyata jalur-jalur evakuasi tsunami, masih sebagian besar kabupaten di pesisir Jawa, jalur evakuasi tsunami masih belum memadai," beber Dwikorita melalui akun YouTube BMKG, Jumat (21/5/2021).
"Sehingga, meskipun BMKG mengeluarkan peringatan dini, tetap jalur tersebut belum memadai untuk dilakukan evakuasi. Masih ada jalur yang terpotong sungai yang rawan dilintasi tsunami dan tidak ada jembatan untuk menyebarang," imbuhnya.
Tak hanya itu, Dwikorita meminta pemerintah daerah mewaspadai peningkatan aktivitas kegempaan di Selatan Jawa dengan mengecek bangunan-bangunan vital. Hal itu diantisipasi untuk meminimalkan terjadinya korban jiwa jika terjadi gempa berkekuatan besar.
"Kami mohon untuk segera melakukan, atau memastikan, bahwa konstruksi-konstruksi bangunan di wilayah pesisir Selatan Jawa, terutama bangunan vital seperti sekolah, gedung mal, kantor, mohon pastikan itu benar-benar sudah sesuai dengan standar bangunan tahan gempa," beber Dwikorita.
"Mohon rumah sakit, bangunan penting yang banyak orang akan ada di situ. Nah kenapa demikian, untuk antisipasi adanya peningkatan kejadian gempa bumi, yang menurut sejarah kegempaan dengan kekuatan bisa melampaui 6, dan dapat berpotensi tsunami," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar