Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita
FRPB Pamekasan 22 Me I 2021 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan beberapa upaya untuk mencegah penyebaran covid-19. Salah satunya dengan menfasilitasi santri untuk melakukan rapid tes antigen gratis sebelum kembali ke pondok pesantren.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr. Nanang Suyanto mengungkapkan, pihaknya menyediakan fasilitas rapid tes antigen gratis bagi santri yang hendak kembali ke pondok pesantren di semua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di 13 kecamatan sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19.
"Kalau ada santri yang mau kembali ke pondoknya, dia bisa menghubungi puskesmas terdekat. Kita akan layani, khususnya santri yang akan ke luar Pamekasan, kalau untuk Pamekasan tidak perlu," katanya, Sabtu (22/5/2021).
Nanang menambahkan, sejauh ini ada beberapa alummi pondok pesantren tertentu yang mengkoordinir santri aktif untuk melakukan rapid tes sebelum kembali ke pondok pesantren tersebut. Tetapi, bagi santri yang tidak terkoordinir alumni bisa langsung mendatangi puskesmas terdekat.
Meskipun tidak terkoordinir alumni, tambah dia, Pemkab Pamekasan juga melayani yang bersangkutan tanpa biaya alias gratis. Karena tujuan dari rapid tersebut untuk mengetahui status kesehatan santri yang akan kembali ke pondok pesantren.
"Dimana kita bisa mencegah apabila santri itu terindikasi positif pada pemeriksaan rapid antigennya, maka ia harus melakukan isolasi mandiri dulu di rumah. Tidak boleh berangkat ke pondok dulu, karena dikhawatirkan menjadi sumber penularan di pondok pesantren tersebut," terangnya.
Berdasarkan data santri yang dijadwalkan melakukan rapid tes antigen gratis masing-masing santri pondok pesantren Lirboyo sebanyak 50 orang, santri pondok pesantren Nurul Jadi Paiton sebanyak 70 orang, santri pondok pesantren Amanatul Ummah sebanyak 5 orang, dan santri pondok pesantren Sidogiri sebanyak 296 orang.
"Di luar itu ada santri yang berangkat perorangan. Karena di daftar itu kan yang diakomodasi alumni. Alumni mengajukan permohonan untuk rapid tes, ada yang mengajukan ke Bapak Bupati, ada yang langsung ke dinas kesehatan, ada yang tanpa permohonan langsung datang ke puskesmas. Kita layani," terangnya.
Dia menerangkan, bagi santri yang hendak memanfaatkan rapid tes antigen gratis tersebut hanya menunjukkan kartu santri, kartu tanda penduduk (KTP) atau surat keterangan domisili di Pamekasan dan hendak melaksanakan perjalanan ke pondok pesantren.
"Harapan saya santri yang mau kembali ke pondok pesantren asalnya, sebaiknya manfaatkan fasilitas yang disediakan Pemkab. Karena bagaimanapun ini bertujuan mencegah penularan covid-19," harap dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Pamekasan, Halifaturrahman mengungkapkan, kegiatan rapid tes antigen gratis tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap santri sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19.
Penulis : Syaiful Rizal
Editor : Syamsul Hidayat
Komentar
Posting Komentar