Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita
FPRB Pamekasan, Senin 3 Mei 2021- Forum Pengurangan Risiko Bencana atau Forum PRB jatim bersama Forum PRB Pamekasan Jawa Timur mengisi Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2021 dengan hal baru dan apik. Pasalnya, sinergitas relawan kemanusiaan ini, sekali lagi mengedukasi Siswa Siswi di MAN 2 Pamekasan, Senin (3/5/2021) pagi.
Sesi edukasi kebencanaan ini diikuti para siswa yang tergabung di berbagai program ektra kurikuler, antaranya Pramuka, Pecinta Alam dan PMR. Mereka duduk bersila, rapi dan bermasker sesuai Protokol Kesehatan yang berlaku pada masa pandemi ini.
Tak ayal, saat, materi diberikan pada sesi karateristik bencana, banyak yang antusias menyimak paparan digital yang divisualkan dari Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana atau Mosipena. Memang, sengaja mobil khusus pendidikan bencana itu diboyong ke Pamekasan dari BPBD Jatim dalam program Road Show Safari Ramadhan Jatim.
Harapannya, siswa akan paham dan mengetahui akan bencana yang ada disekitarnya. Nah, setelah paham akan karateristik bencana, siswa akan lebih siap siaga dan bisa tahu harus berbuat apa, ketika bencana terjadi.
Hadir sebagai pemateri Budi Cahyono SPV Pusdalops BPBD Pamekasan yang juga Sekjen Forum PRB Pamekasan, Puspita, salah satu pemateri dari RPBI. Ketiga Sudarmanto selaku Sekjen Forum PRB Jatim sebagai pamungkas materi.
Budi Cahyono mengatakan, bahwa kegiatan ini sangat diharapkan untuk ditindaklanjuti. Terutama diberikan pada anak usia dini agar upaya kesiapsiagaan bisa maksimal dan efektif seperti yang negara Jepang lakukan.
Menurut Jadwal di Bumi Gerbang Salam, Mosipena dan tim relawan Forum PRB Jatim dan Pamekasan mengagendakan dua tempat edukasi. Pagi harinya pada siswa di MAN 2 Pamekasan, lalu Sore harinya pada masyarakat, di Taman Aspirasi Mandhapah Aghung Ronggo Sukowati Pamekasan.
Sosialisasi dan Edukasi bersama MOSIPENA di taman Aspirasi di hadiri oleh BPBD Provinsi Jatim, FPRB Jatim, BPBD Pamekasan, FPRB Kabupaten Pamekasan, FRPB Pamekasan, RPBI, LPBINU, RAPI, BP 13.28, siswi SD Al Uswah, Indonesia Escorting Ambulans Pamekasan, Perwari dan beberapa komunitas Relawan serta masyarakat sekitar. Inilah semangat membangun ketangguhan Masyarakat bersama.
“Sudah waktunya paradigma tanggap darurat digeser pada kesiapsiagaan. Sehingga, setiap lapisan masyarakat mampu menjadi pelopor keselamatan dalam Kebencanaan di lingkungannya tanpa harus menunggu saat terjadi bencana,” ungkapnya.
Senada dengannya, Sudarmanto, Sekjen Forum PRB Jatim sangat mengapresiasi siswa MAN 2 yang sangat atraktif mengikuti edukasi. Terlebih setelah menyimak berbagai materi visual Penanggulangan Bencana melalui layar digital Mosipena BPBD Jatim yang dihadirkan.
“Semoga apa yang dilakukan tetap bermanfaat dan bisa diketuktularkan pada masyarakat yang lain oleh para siswa sehingga di Pamekasan terbentuk Keluarga Tangguh Bencana dan Sekolah Tangguh Bencana juga,” tuturnya. Yon's
Komentar
Posting Komentar