Langsung ke konten utama

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...

Serentak Peringati HKB seluruh Indonesia

FRPB-Pamekasan, Senin 26 April 2021- Berlatih agar terlatih, tak bisa karena tak biasa. Makna kalimat ini adalah bahwa semua harus dari kebiasaan untuk menjadi bisa dan berlatih agar terlatih dalam berbagai hal, utamanya respon kebencanaan.

Kebiasaan atau latihan menjadi kata kunci bagi kita untuk lebih baik dalam melakukan kebisaan pada suatu keahlian atau metode. Sedikit deskripsi ini coba kita sambungkan dengan kondisi penyelamatan mandiri elemen masyarakat dalam Kebencanaan.

Latihan biar Selamat, sepertinya sederhana, tapi berlatih yang benar butuh pemahaman, apalagi latihan terkait kebencanaan. Paling tidak kita harus paham, apa ancaman bencana sekitar kita ? apa dampak dari ancaman itu terhadap kita, keluarga dan lingkungan ? Bagaimana kita dapat mengurangi risikonya ?

Tak hanya itu, Menurut Budi Cahyono Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang melansir seruan nasional terkait Hari Kesiapsiagaan Bencana atau HKB 2021 ini ada beberapa hal lainnya. Yakni juga kemana (tempat aman di sekitar kita) yang kita tuju bila ada informasi peringatan dini ? Baru latihan kita lakukan menuju tempat aman tadi.

Kemudian, dari mana ? dari tempat kita beraktifitas, bila sedang di rumah , kemana ? bila sedang di kantor, kemana ? bila sedang di pasar, kemana ? bila sedang di rumah ibadah, kemana ? termasuk anak2 kita, bila sedang di sekolah atau tempat les, kemana ?

“Kenapa harus berlatih ? ini konsekuensi tinggal di daerah rawan bencana, agar kita semua selamat. Tidak jadi korban bencana. Ingat, negara kita tercinta, dari Sabang sampai Merauke, terbentuk dari pertemuan 3 lempeng tektonik dunia selama ribuan bahkan jutaan tahun lalu,” tukasnya Senin (26/4/2021).

Pasalnya, sebagai negara yang dalam kawasan ring of fire, lempeng yang bertumbukan akan mengakibatkan gempa (bisa besar atau kecil) di Nusantara. Lalu,
kenapa butuh HKB /Hari Kesiapsiagaan Bencana ?

Dengan momentum itu, menurutnya, semua elemen butuh momen untuk latihan bersama dan sama sama berlatih. Terlebih HKB yang diperingati setiap tahun tanggal 26 April, yaitu hari diundangkannya UU nomor 24 Tahun 2007 atau Undang-undang tentang penanggulangan bencana.

“Apa yang bisa dilakukan pada HKB 2021 ?
BNPB mengajak, semua masyarakat, pada tanggal 26 April jam 10.00 waktu setempat, untuk, kita bunyikan kentongan/lonceng/alarm/sirine serempak selama 1 menit, lalu kita pergi ke tempat aman/evakuasi di sekitar kita yang sudah disepakati,” ungkapnya.

Dengan keserempakan inilah, pihaknya sudah berlatih secara bersama dalam upaya mengurangi risiko bencana meski dengan hal simulasi sederhana. Kedepan diharapkan kesadaran dan pemahaman bersama dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat akan lebih masif lagi dilakukan boleh berbagai stakeholder kebencanaan di seluruh pelosok negeri. (yon's)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Pengasuh Pondok Pesantren Vaksin di depan Santrinya

Pemkab Pamekasan- Dua pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan vaksinasi langsung di depan santrinya dan masyarakat umum saat peresmian pesantren tangguh bencana (santana), Kamis (30/9/2021). Dua kyai tersebut masing-masing pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Karang Manggis Desa Rombuh Kecamatan Palengaan, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah dan pengasuh ponpes Sumber Sari Desa Rek Kerek Kecamatan Palengaan, KH. Badrus Sholeh Holil. Kedua pengasuh itu rela melakukan vaksin di muka umum untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin. "Saya sangat terharu, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah yang sudah divaksin, vaksin berikutnya barusan minta disaksikan di atas panggung dan kita (forkopimda, red) ada di belakang beliau untuk menyaksikan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat memberikan sambutan di Ponpes Sumber Sari. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan, masyarakat harus sadar tentang pentingnya v...

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...