Langsung ke konten utama

Kalaksa Bpbd Jatim Buka Destana di Gresik

Gresik, Frpb Pamekasan – Pembentukan 70 Desa Tangguh Bencana (Destana) yang ditargetkan BPBD Jatim sepanjang tahun ini diawali di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Madiun, Selasa (7/5/2024).  Launching pembentukan Destana ini dilakukan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Kantor Desa Gempol Kurung Kec. Menganti, Kab. Gresik, dengan ditandai penyerahan bantuan 100 bibit tanaman produktif, seperti, pohon durian, alpukat, dan kelengkeng. Hadir dalam acara ini, Kalaksa BPBD Kab. Gresik Sukardi, Kabid PK BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono, Kabid PK BPBD Gresik Irfak, Kades Gempolkurung Nuriyadi, Forkopimcam di lingkungan Kecamatan Menganti dan fasilitator Destana dari  FPRB Jatim. Dalam arahannya, Kalaksa BPBD Jatim mengatakan, pembentukan Destana ini dimaksudkan untuk membangun ketangguhan masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di waktu mendatang.Dikatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak ragam potensi bencana, mulai banjir, gempa bumi, angi

Tak Hanya Prinsip Demokrasi, Doni: Kedepankan Prinsip Ekokrasi.

Pamekasan, 27 Maret 2021 –Doni Monardo mengenalkan jargon ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’ setelah menjabat sebagai kepala BNPB pada 2019 lalu. Hal ini tidak terlepas dari kepeduliaan yang tinggi terhadap lingkungan. Konsistensi dalam menjaga alam membawa Doni dianugerahi gelar doktor kehormatan atau doktor _honoris causa_. 

Kepedulian dan kecintaan Doni terhadap alam ini terbentuk sejak bertugas sebagai seorang militer. Di dalam pemikirannya, Doni mengatakan bahwa merawat bangsa tidak hanya mengedepankan prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat tetapi juga ekokrasi atau kedaulatan lingkungan.

“Merawat bangsa tidak hanya mengedepankan prinsip _democracy_ (kedaulatan rakyat), tetapi juga harus mengedepankan prinsip _ecocracy_ atau kedaulatan lingkungan,” ujarnya melalui pesan video saat penganugerahan yang berlangsung di IPB University, Bogor, Sabtu (27/3).

Lanjutnya, prinsip ini didukung dengan konteks yang lebih holistik yaitu pendapatnya mengenai konteks ketuhanan, sesama dan alam. 

“Dalam konteks religius, umat Islam tidak hanya diwajibkan menjaga hubungan dengan Allah SWT hablum minallah dan hubungan sesama manusia hablum minannas, tetapi juga hubungan dengan alam, hablum minal ‘alam,” kata Doni. 

Sosok Doni Monardo yang dekat dengan alam ini tidak terlepas dari latar belakangnya sebagai seorang militer. Ia lebih banyak bertugas di daerah operasi dan sebelumnya selalu berlatih di kawasan hutan. Lima puluh persen waktu pengabdian saat bertugas di Kopassus dihabiskannya dengan berada di hutan. 

“Sehingga setiap saat saya pasti ketemu tanaman, ketemu pohon. Ketemu mata air, ketemu binatang dan hewan,” ucapnya.  

Ia mengatakan bahwa tugas di kemiliteran membuatnya merasa bahwa tanpa alam, tanpa hutan, manusia tidak ada apa-apanya. 

“Karena kita itu bisa bernafas, bisa mendapatkan air, itu semuanya berasal dari kawasan hutan sehingga itu yang membuat saya, mengantar saya, setiap saya ditugaskan di manapun hampir pasti selalu memperhatikan masalah lingkungan,” ucap Doni yang pernah menjabat Danjen Kopassus dan Danpaspampres. 

Kisah yang membuatnya semakin mengagumi alam ketika pada April 1988 Doni terselamatkan pecahan roket yang mengarah kepadanya. Ia selamat karena berlindung di balik pohon kala itu. 

“Jadi ada pohon besar, di bawahnya itu ada lubang, jadi saya masuk ke dalam lubang itu. Jadi ketika pecahan roket itu menerpa bagian atas kepala saya, itu tempelan, lempengan besi cukup banyak,” tuturnya.

Ia melanjutkan, “Artinya kalau saya tidak masuk di bagian dalam, mungkin sebagian besar badan saya sudah terkena potongan roket dan bisa selamat karena ada pohon besar. Jadi saya termasuk yang harus berhutang budi kepada pohon-pohon itu.” 

Ketika menjadi komandan brigade, danrem, danpaspampres, danjen Kopassus dan pangdam, salah satu program yang ia tekankan yaitu penanaman pohon. Karya mulianya tampak pada kawasan sejuk penuh pepohonan di Brigif Para Raider 3 Tri Budi Sakti di Kariango dan Batalyon 731 Kabaresi di Masohi. Ia juga membuat program pemulihan Sungai Citarum. 

“Air sumber kehidupan, sungai adalah peradaban bangsa. Bagaimana kita bisa dianggap sebagai bangsa yang beradab, ketika mata air kita musnahkan dan sungai kita cemari,” ucap Doni saat membacakan pidato orasi di IPB University. 

Berbagai upaya kepedulian dalam hubungan sesama dan alam diwujudkan dengan berbagai kegiatan seperti membangun hubungan dengan Pemerintah Timor Leste, pemulihan pascakonflik Maluku dengan emas hijau dan emas biru serta penegakan hukum ekokrasi terhadap para perusak lingkungan. 


Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis : Budi Cahyono
Editor    : Syamsul Hidayat 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BMKG Perkirakan Suhu Tinggi di Jawa Timur

Pamekasan, Frpb- Suhu udara di wilayah Jawa Timur beberapa hari terakhir tercatat 35-36 derajat Celcius yang terjadi di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Fenomena ini akibat gerak semu matahari yang pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis  ekuator dan saat ini sedang bergerak ke wilayah selatan.  "Pada saat matahari bergerak menuju selatan ekuator akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11  sampai 14 Oktober di Jawa Timur," kata Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2022). Taufiq menjelaskan bahwa kulminasi merupakan kondisi matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau hari tanpa bayangan.  Fenomena ini normal terjadi sebanyak dua kali dalam setahun dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas, terangnya lagi Meskipun suhu udara diprakirakan masih cukup tin

RELAWAN FRPB PAMEKASAN KEMBALI GELAR OPERASI BIBIR SUMBING GRATIS

 Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan dan Cahaya Ummat kembali menggelar kegiatan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit gratis. Operasi tersebut dilaksanakan di RS Eka Husada Menganti, Gresik, Sabtu (3/7/2021). Fery Perdana Putra, Relawan FRPB Pamekasan mengatakan, operasi bibir sumbing dan celah langit-langit gratis telah dilaksanakan kepada 4 orang pasien, yakni Moh. Alif dari Ds. Pagendingan, Kec. Larangan, Kab. Pamekasan, Moh. Iqbal dari Ds. Campor, Kec. Proppo, Kab. Pamekasan, Achmad Gibran dari Ds. Jambringin, Kec. Proppo, Kab. Pamekasan, dan Noval dari Ds. Robatal, Kec. Robatal, Kab. Sampang. "Alhamdulillah, operasi berhasil dilaksanakan di Rumah Sakit Eka Husada Menganti, Gresik," tuturnya. "Kegiatan ini akan terus berkelanjutan, apabila ada yang perlu, silakan mendaftarkan ke Sekretariat FRPB Kabupaten Pamekasan," pungkasnya. Sementara itu, Tim Dokter RS Eka Husada Menganti, Gresik sangat berterima kasih kepa

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebencan