Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita...
FRPB Pamekasan - FPRB Pamekasan mengirimkan 5 Orang Relawan perwakilan mitra seperti Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), Indonesia Escorting Ambulans (IEA) Pamekasan pada Jambore Pengurangan Resiko Bencana Jawa Timur.
Kontingen Pamekasan langsung dipimpin oleh Sekretaris FPRB Pamekasan Ibu Chandra Kirana. Tim berangkat dari Sekretariat FRPB Pamekasan Jl. KH. Agus Salim Gang 5 no 53 Pamekasan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Jum’at hingga Minggu, 18 dan 20 Agustus 2023 Bertempat di Wana Wisata Coban Putri, Kota Batu.
Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur menggelar Jambore Relawan 2023 sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas relawan penanggulangan bencana dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Sekjen FPRB Pamekasan, mengatakan “Apresiasi kepada seluruh relawan yang mengikuti Jambore. Ini menunjukkan bahwa relawan di Pamekasan selalu berkomunikasi dan bersinergi, serta selalu siap siaga menghadapi bencana yang mungkin terjadi,” kata Budi Cahyono
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi. Menjelaskan bahwa Jambore Forum Relawan Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur yang digelar di Coban Putri Batu mendapat apresiasi tersendiri.
“FPRB Jawa Timur sudah bagus artinya sudah jalan, tinggal meningkatkan kapasitas mereka untuk menjadi tenaga yang profesional, kegiatannya banyak. Apalagi kegiatan jambore saat ini, luar biasa,” ucapnya.
Prasinta mengatakan, relawan adalah mitra Penanggulangan Bencana, karena Penanggulangan Bencana adalah urusan bersama.” Katanya.
Ketua FPRB Pamekasan menjelaskan “untuk kepengurusan FPRB saat ini sudah terbentuk di level kabupaten/kota, dari 38 daerah se-Jatim, sebanyak 7 daerah yang belum memiliki FPRB.
Jambore yang bertema “Humanitarian Word Day” dihadiri 500 peserta dari perwakilan FPRB dan komunitas relawan se-Jawa Timur.
“Pilihan tema kemanusiaan pada jambore ini juga sangat luar biasa untuk memperingati hari kemanusiaan se-dunia,” kata Budi Cahyono yang juga Koordinator FRPB Pamekasan.
Chandra Kirana sekretaris FPRB Pamekasan mengatakan “Penanggulangan Bencana harus melibatkan pentaheliks, kita saling bersinergi dan berkolaborasi dalam penanggulangan bencana, baik pra, saat, dan pasca bencana,” tuturnya.
Di tempat yang sama Zain Matin Septa salah satu relawan FRPB merasa senang karena bisa ikut jambore ini, jambore ini adalah pengalaman keduanya, semoga kami bisa membawa ilmu dan pengalaman untuk dibagikan kepada relawan lainnya ” tutupnya.
Komentar
Posting Komentar