PAMEKASAN - Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan melalui Kasihumas AKP Sri Sugiarto membenarkan bahwa ada kejadian sampan/perahu dayung tenggelam dan satu orang belum diketemukan, Sabtu (04/01/2025). Kejadian itu di perairan laut Ds. Ambat Kec. Tlanakan Kab. Pamekasan . "Kejadian itu diketahui pada hari Sabtu tanggal 4 januari 2024 sekira pukul 19.00 Wib, ketika salah satu korban yang selamat Zen Abdurrahman ditolong oleh nelayan yang kebetulan melintas dan membawa ke pantai, Zen pulang sendiri kerumahnya, namun karena pingsan keluarganya membawa ke Puskesmas Tlanakan untuk dirawat" jelas Kasihumas. Awal kejadian tersebut, menurut keterangan Zen, pada hari Sabtu tgl 4 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 wib, Zen bersama temannya Darwin berangkat mancing menggunakan perahu sampan tanpa mesin/perahu dayung ke tengah laut di Desa Ambat Kec. Tlanakan Kab. Pamekasan, namun naas menimpa mereka, perahu yang ditumpanginya tenggelam, Zen selamat sampai ada pertolongan, sedangkan...
PAMEKASAN- Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kabupaten Pamekasan bersama mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan penghijauan atau menanam pabrik oksigen di Dusun Buddagan I Desa Larangan Luar Pamekasan.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk mitigasi bencana sebagai upaya mengurangi dampak terjadinya bencana.
Data dari Inarisk BNPB disebutkan bahwa ada 8 ancaman bencana di Kabupaten Pamekasan, yaitu banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan pemukiman, cuaca ekstrim, tsunami, gempa bumi, gelombang pasang, dan kekeringan.
Chandra Kirana, Ketua Harian FRPB Pamekasan menyampaikan bahwa dalam waktu 1 bulan ini berkolaborasi dengan mahasiswa KKN UMM Malang dan berbagai pihak melaksanakan kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di Desa Larangan Luar Kecamatan Larangan.
"Mitigasi bencana yang dilaksanakan berupa penanaman pohon sebagai pabrik oksigen dan mencegah longsor dan banjir di Dusun Buddagan I Desa Larangan Luar. Bibit tanaman akasia dan mahoni didapat dari Dinas Kehutanan Wilayah Sumenep Cabang Pamekasan," ucapnya, Minggu (05/02/2023)
Penanaman pohon akasia dan mahoni melibatkan warga sekitar, siswa MI Al-Falah X, FRPB, dan mahasiswa KKN UMM Malang. Hal tersebut memiliki banyak manfaat.
"Ada 10 manfaat penanaman pohon; mengurangi pemanasan global, menambah penyediaan oksigen, mencegah erosi, menambah penyimpanan air tanah, mencegah banjir, mengurangi pencemaran udara, menjaga kesuburan tanah, pengendalian suhu, menyediakan tempat tinggal hewan, dan membuat udara makin sehat dan segar," jelasnya.
Salah seorang peserta KKN UMM Binar Laksana Bintang menyampaikan, bahwa kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan salah satu program unggulan KKNnya.
"Banyak lahan di dataran tinggi yang masih kosong, sehingga perlu untuk ditanami agar tidak longsor dan banjir saat musim hujan," katanya.
Sementara dosen pembimbing lapangan Widiya Yutanti berharap agar mahasiswa UMM yang melaksanakan KKN mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di kampus.
Kepala Desa Larangan Luar, AH. Farisi mengapresiasi semua program kerja mahasiswa KKN UMM Malang.
"Program mereka bagus, mampu menganalisa kebutuhan masyarakat. Mulai dari mitigasi bencana, sosialisasi PMK, serta peningkatan literasi dan pariwisata," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar