Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita
FRPB Pamekasan - Anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, berperan aktif saat banjir melanda Kabupaten Pamekasan hari Selasa (01/03/2022) beberapa hari lalu.
Bersama TRC BPBD Kabupaten Pamekasan, personel FRPB mengecek ketinggian air sungai sejak pukul 06.00 WIB saat Tinggi Muka Air (TMA) Dam Blumbungan menunjukkan angka 100.
Saat TMA Dam Blumbungan, Klampar, Bulay, dan Samiran semakin meningkat, personel mulai menyasar perumahan warga yang biasa terdampak banjir untuk menginformasikan TMA agar warga waspada dan segera menyelamatkan barang-barang serta anggota keluarga yang beresiko.
“Kami berusaha untuk mulai mengevakuasi warga yang beresiko di daerah Jalan Gazali dan Shinhaji saat air masih di bawah lutut, tetapi warga tidak mau dan malah kami dimarahi,” tutur Khoirul Anam salah seorang anggota FRPB, Sabtu (05/03/2022).
Setelah Ashar dan air mencapai dada orang dewasa, permintaan evakuasi banyak sekali. Baik yang melalui call center Pusdalops BPBD Pamekasan maupun permintaan langsung.
“Permintaan evakuasi warga banyak sekali semua minta dievakuasi bersamaan, kami kewalahan. Apalagi perahu karet BPBD hanya 2,” terangnya.
FRPB menyiapkan 2 ambulan, dan 2 mobil evakuasi yaitu kijang dan carry serbaguna. Semua bergerak melayani masyarakat. Baik mengantar ke pengungsian di Pos Terpadu Darurat Bencana, ke Pendopo Wabup, maupun ke rumah saudara-saudaranya.
“FRPB bersama TRC BPBD, TNI dan Polri, serta komunitas lainnya mengevakuasi warga sampai sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Evakuasi dilanjutkan keesokan harinya,” jelas Khoirul.
Mulai hari Kamis dan selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemulihan, terutama fasilitas umum.
“Bersama TRC BPBD melakukan pembersihan beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran,” pungkasnya.
Penulis : Khoirul Anam
Editor : Moh Syaiful Rizal
Komentar
Posting Komentar