Tempursari, 9 September 2024 , Kenduri Banyu Udan adalah sebuah tradisi yang bertujuan untuk mensyukuri air hujan dan untuk mengingatkan masyarakat akan budaya nenek moyang dalam konsep 5M air hujan. Tradisi ini juga merupakan gerakan Komunitas Banyu Bening untuk meningkatkan kepedulian terhadap air hujan. Kenduri Banyu Udan ke IX sangat istimewa karena di gelar selama 3 hari. Hari pertama (7/9/2024) Komunitas Banyu Bening menggelar Sholawat dengan menghadirkan Habib Zaky Assegaf bersama Majelis Sholawat Az Zaky nya. Di hari ke 2 (8/9/2024) Khataman Al Qur'an dari Pondok Pesantren Baitul Qur'an Karanglo di mulai dari Pagi hingga siang dengan suasana Khidmat dan Khusu'. Rangkaian ini sebagai keselarasan akan Rasa Syukur atas Nikmat yang Tuhan berikan kepada Kita Manusia sebagai mahluk mulia di antara mahluk Tuhan lainnya. Tema Selaras dengan Semesta diangkat agar kearifan lokal dan Budaya jangan pernah ditinggal kan. Harapan kedepan Generasi Anak Keturunan kita...
Surabaya, 31 Maret 2021, SobatTangguhJatim Upaya BPBD Jatim memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana trs dilakukan.
Salah satunya dgn melibatkan berbagai komunitas sebagai bagian dari unsur pentahelix dlm penanggulangan bencana.
Dalam kaitan itulah, hari ini, Rabu (31/03/2021), BPBD Jatim menggandeng Lembaga SIAP SIAGA selaku Mitra Indonesia-Australia Dalam Kesiapsiagaan Bencana menggelar Workshop Pembelajaran Ketangguhan Komunitas Terhadap Bencana di Jatim.
Hadir dlm kegiatan tersebut perwakilan berbagai unsur OPD Pemprov Jatim, mulai Dinkes Jatim, Dinsos Jatim hingga Dinas PMD Jatim.
Selain itu, juga hadir perwakilan organisasi relawan, di antaranya, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB), LPBI NU Jatim, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), PMI Jatim, Plato Foundation dan Persatuan Waria Kota Surabaya (Perwakos).
Juanita Theodore, Koordinator SIAP SIAGA Jatim menyampaikan, tujuan dilaksanakan workshop ini di antaranya utk menyusun roadmap terhadap dan rencana aksi yg memberikan rekomendasi dan strategi percepatan pelaksanaan program ketangguhan komunitas di Jatim.
"Termasuk utk mengumpulkan saran dan masukan dari para pemangku kepentingan di Jawa Timur dlm rangka percepatan pelaksanaan program ketangguhan komunitas," ujarnya.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto SE M.PSDM mengungkapkan, keterlibatan komunitas sebagai unsur pentahelix memang tdk bisa dilepaskan keterlibatannya dlm penanggulangan bencana.
Utk itu, workshop ini diharapkan bisa menjadi bagian utk memperkuat ketahanan komunitas dlm penanganan bencana, utamanya di desa-desa rawan bencana di Jatim.
Ia juga menguraikan, jumlah desa rawan bencana di Jatim selama ini sebanyak 2.742 desa. Dengan adanya program Destana, hingga tahun ini jumlah tersebut tersisa 7.078 desa.
"Dengan workshop yg menghadirkan OPD terkait ini, kita berharap ada percepatan penanganan untuk desa-desa rawan bencana di Jatim," ujarnya. (Bud's)
Komentar
Posting Komentar