Berhubung saat ini musim hujan dan sering diikuti petir, ayo baca beberapa tips menghindari petir. 1. Segeralah masuk ke dalam ruangan atau mobil, jika sedang berada di luar ruangan dan mendengar guntur. 2. Jika berada di kolam renang, segera naik dan menjauh, karena petir dapat menghantarkan energi ke air. 3. Jangan berlindung di bawah pohon, karena pohon yang tersambar petir, energinya dapat melompat ke tubuh. 4. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi mudah tersambar petir. 5. Jangan berada di sawah, lapangan, atau taman, karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya. 6. Jika sedang mengendarai motor, segeralah berhenti dan cari tempat untuk berlindung. 7. Jika sedang berteduh di luar ruangan, atur jarak 3-5 meter dengan orang lain agar terhindar dari hantaran energi saat ada petir.
Surabaya, 31 Maret 2021, SobatTangguhJatim Upaya BPBD Jatim memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana trs dilakukan.
Salah satunya dgn melibatkan berbagai komunitas sebagai bagian dari unsur pentahelix dlm penanggulangan bencana.
Dalam kaitan itulah, hari ini, Rabu (31/03/2021), BPBD Jatim menggandeng Lembaga SIAP SIAGA selaku Mitra Indonesia-Australia Dalam Kesiapsiagaan Bencana menggelar Workshop Pembelajaran Ketangguhan Komunitas Terhadap Bencana di Jatim.
Hadir dlm kegiatan tersebut perwakilan berbagai unsur OPD Pemprov Jatim, mulai Dinkes Jatim, Dinsos Jatim hingga Dinas PMD Jatim.
Selain itu, juga hadir perwakilan organisasi relawan, di antaranya, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB), LPBI NU Jatim, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), PMI Jatim, Plato Foundation dan Persatuan Waria Kota Surabaya (Perwakos).
Juanita Theodore, Koordinator SIAP SIAGA Jatim menyampaikan, tujuan dilaksanakan workshop ini di antaranya utk menyusun roadmap terhadap dan rencana aksi yg memberikan rekomendasi dan strategi percepatan pelaksanaan program ketangguhan komunitas di Jatim.
"Termasuk utk mengumpulkan saran dan masukan dari para pemangku kepentingan di Jawa Timur dlm rangka percepatan pelaksanaan program ketangguhan komunitas," ujarnya.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto SE M.PSDM mengungkapkan, keterlibatan komunitas sebagai unsur pentahelix memang tdk bisa dilepaskan keterlibatannya dlm penanggulangan bencana.
Utk itu, workshop ini diharapkan bisa menjadi bagian utk memperkuat ketahanan komunitas dlm penanganan bencana, utamanya di desa-desa rawan bencana di Jatim.
Ia juga menguraikan, jumlah desa rawan bencana di Jatim selama ini sebanyak 2.742 desa. Dengan adanya program Destana, hingga tahun ini jumlah tersebut tersisa 7.078 desa.
"Dengan workshop yg menghadirkan OPD terkait ini, kita berharap ada percepatan penanganan untuk desa-desa rawan bencana di Jatim," ujarnya. (Bud's)
Komentar
Posting Komentar