Langsung ke konten utama

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...

Dua Nelayan Tamberru Hilang di Hantam Ombak

FRPB PAMEKASAN – Cuaca buruk dan gelombang besar di perairan pantai utara (Pantura) Pamekasan menelan korban. Dua nelayan dilaporkan menghilang setelah perahu yang digunakan melaut terbalik diterjang ombak.

Dua nelayan yang hilang itu masing-masing Abdullah (50), warga Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Sampang; dan H Alwi (60), warga Desa Tolonto Rajhe, Kecamatan Pasean, Pamekasan.

Saat kejadian itu, kedua korban menaiki perahu bersama tiga nelayan lainnya di pantai Desa Tamberu, Kecamatan Pamekasan, Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.


Sementara ketiga nelayan yang berhasil selamat adalah Hasin (47), warga Desa Tamberu; Mohammad Saleh (65), warga Desa Batubintang; dan Dahlan alias Pak Lan (50), warga Desa Blaban, ketiganya dari Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.

Sampai sekarang kedua korban yang hilang ditelan ombak belum ditemukan. Pencarian pun dilakukan tim gabungan sampai Kamis (14/3/2024), tetapi belum menuai hasil.

Tim pencari terdiri dari unsur TNI/Polri, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Basarnas Pos Sar Sumenep, Tagana, perangkat desa dan warga.

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto yang dimintai konfirmasinya mengatakan kedua korban hilang akibat perahu yang ditumpanginya terbalik diterjang ombak.

“Kami sudah mengupayakan pencarian korban dengan melibatkan tim, serta minta bantuan nelayan lain. Bila ada yang melihat tanda-tanda keberadaan kedua korban, segera menghubungi SAR,” kata Sri Sugiarto.

Hasin, salah seorang dari tiga nelayan yang selamat sekaligus pemilik perahu mengungkapkan, biasanya setiap sore nelayan di pantura berangkat ke tengah laut untuk mencari ikan. Termasuk dirinya bersama empat temannya juga berangkat melaut.

Setelah hasil tangkapan ikannya dirasa cukup, sekitar pukul 23.30 WIB, mereka bermaksud pulang ke daratan dengan memasuki sungai Tamberu. Namun beberapa puluh meter mendekati muara sungai di Tamberu, mendadak ombak datang dengan intensitas besar.

Ombak bergulung-gulung dengan ketinggian 0,5 meter sampai 1,5 meter. Khawatir terjadi sesuatu, Hasin mengarahkan perahunya ke arah Timur. Pada saat itulah, perahunya diterjang ombak dan terbalik.

Ketika perahu terbalik, Hasin berenang dan berteriak berulang-ulang memanggil teman-temannya, agar segera meninggalkan perahu dan berenang ke pinggir. Tetapi yang terdengar jawaban hanya suara Pak Lan. Sementara yang lain tidak menjawab.

Sementara Ketua Harian FRBP Pamekasan, Chandra Kirana yang ikut melakukan pencarian mengatakan, saat ini belum bisa dilakukan pencarian menggunakan perahu, sehingga hanya menyusuri pinggir pantai sepanjang 7 KM dari hilangnya korban hingga pinggir pantai Pasean.

“Dengan kondisi ombak besar seperti ini, kami tidak berani melakukan pencarian dengan menggunakan perahu. Sehingga yang kami lakukan saat ini jalan kaki menyusuri pinggir pantai dengan membagi tugas," kata Chandra 

"Dan kami juga sudah minta bantuan nelayan Pasongsongan dan Ambunten Sumenep, untuk memberitahu pada kami, bila mana melihat keberadaan jenazah terdampar di sana,” tambahnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

FRPB Pamekasan Berikan Doorprize pada Siswa saat Vaksinasi

PAMEKASAN- Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kabupaten Pamekasan mendukung penuh vaksinasi Covid-19 sebagai program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.  FRPB Pamekasan saat memberikan Doorprize pada Siswa usai Vaksinasi Salah satu dukungan FRPB Pamekasan dengan menyediakan doorprize bagi siswa yang mengikuti vaksinasi di MAN 2 Pamekasan. "Pemberian doorprize ini sebagai salah satu bentuk dukungan kami para relawan terhadap pemerintah. FRPB menyediakan hadiah ini kepada siswa MAN 2 Pamekasan yang telah melakukan vaksinasi," jelas Budi Cahyono Koordinator FRPB Pamekasan, Kamis (24/09/2021). Budi mengaku bahagia karena pada saat launching sekolah tangguh di MAN 2 Pamekasan tersebut, antusias siswa yang mengikuti vaksinasi luar biasa. "Saya bahagia melihat antusias siswa untuk vaksinasi. Jumlahnya hampir mencapai 500 orang, ini luar biasa. Orang tua dan siswa sangat memahami pentingnya vaksinasi Covid-19," ungkapnya. Kedepan,...

FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Pamekasan, 27 Maret 2021 , Untuk meningkatkan Indek Ketahanan Daerah maka, setiap Kabupaten/Kota harus mempunyai FPRB. FRPB adalah sebuah Forum yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen untuk melakukan pengurangan Risiko Bencana., 10 hal yg perlu di ketahui tentang Forum Pengurangan Risiko Bencana 1. Forum Pengurangan Risiko bencana adalah perwujudan partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana di Daerah 2. Forum Pengurangan Risiko Bencana adalah perwakilan dari Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Media Massa, Donor, Organisasi Profesi/Keahlian, Legislatif, Yudikatif, Organisasi Perangkat Daerah dan Relawan Penanggulangan Bencana 3. Forum Pengurangan Risiko Bencana adalah Mitra Bpbd Provinsi atau Bpbd Kabupaten/Kota, Forum Pengurangan Risiko Bencana bukan saingan Bpbd. 4. Forum Pengurangan Risiko Bencana di bentuk berdasarkan UU 24 tahun 2007, PP 21 tahun 2008 serta spesifik pada Perka BNPB yang dalam taraf penyelesaian. 5. Forum Pengurangan Ris...