Langsung ke konten utama

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...

Jagongan Bahas Etika Komunikasi

Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Jawa Timur, mengadakan kegiatan diskusi interaktif bertajuk “Pengenalan Radio Komunikasi”.

Kegiatan tersebut berlangsung di Basecamp Jamaah Lorong Education, Perumahan Bumi Marina Emas Barat blok B – 49, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya timur, dengan menghadirkan nara sumber bidang advokasi FPRB Jatim, Budi Cahyono.

Kegiatan edukatif ini dilakukan pada Kamis (08/02/2024) siang, yang diikuti sejumlah relawan yang masih sangat awam di sektor radio komunikasi (Handy Talky).

Dengan tampilan khasnya, Budi didampingi Gilang Rizky Alexander, menularkan edukasinya tentang radio komunikasi (HT) dengan diksi dan narasi yang mudah dicerna peserta diskusi. Alur diskusi itupun berlangsung dialogis partisipatoris.

Sesekali gaya humoris, Budi yang kerap disapa Pak Brengos ini mewarnai suasana diskusi. Kata Budi, seringkali terjadi dalam situasi darurat, penyampaian informasi terkirim dan tertangkap kurang nilai akurasinya.

“Salah satu dampak informasi yang tidak akurat adalah menambah kepanikan banyak pihak, khususnya masyarakat yang terdampak bencana,” kata Budi alias Pak Brengos.

Salah satu contoh ketika peristiwa banjir melanda sebagian Kota Sidoarjo, lanjut Budi, miskomunikasi yang meluas terkait bansos dimanfaatkan warga, imbasnya banyak warga yang menempuh jalur mengungsi. “Disinilah pentingnya akurasi informasi. Hendaknya informasi yang akan dikoneksikan secara luas, sudah melalui konfirmasi dan validasi, hingga status informasinya menjadi A1 bukan hoax,” tegas Pak Brengos.

Namun yang tak kalah urgennya, menurut Budi Brengos, adalah kapasitas personal dalam mengoperasikan fasilitas yang ada, misalnya Handy Talky (HT) dan seterusnya. “Jadi selain menguasai aturan yang ada, skill individu dan akurasi data menjadi inti penting keabsahan informasi,” ucapnya.

Gilang Rizky Alexander menambahkan cara mengoperasikan HT. Dari cara mengaktifkan hingga berkomunikasi. Kemudian dipandu mempraktekkan cara menyampaikan dan menerima pesan. Pada sesi inilah yang banyak mengundang tawa peserta hingga suasana diskusi pecah, mengingat hal itu merupakan kali pertama mereka berkomunikasi melalui HT.

Hadir pula Harits Permana Putra, ketua Forum Bersama Lintas Komunitas Jawa Timur. Ia mengatakan, senang dapat hadir dalam diskusi tersebut. Harits menilai, kegiatan ini sangat mendukung kegiatan komunikasi dan informasi di lapangan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan sekaligus mempererat persahabatan antar relawan. Jika memungkinkan materi ini ada tindak lanjutnya, agar peserta semakin paham dan dapat mengoperasikannya dengan benar sesuai aturan,” Tambahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

FRPB Pamekasan Berikan Doorprize pada Siswa saat Vaksinasi

PAMEKASAN- Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kabupaten Pamekasan mendukung penuh vaksinasi Covid-19 sebagai program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.  FRPB Pamekasan saat memberikan Doorprize pada Siswa usai Vaksinasi Salah satu dukungan FRPB Pamekasan dengan menyediakan doorprize bagi siswa yang mengikuti vaksinasi di MAN 2 Pamekasan. "Pemberian doorprize ini sebagai salah satu bentuk dukungan kami para relawan terhadap pemerintah. FRPB menyediakan hadiah ini kepada siswa MAN 2 Pamekasan yang telah melakukan vaksinasi," jelas Budi Cahyono Koordinator FRPB Pamekasan, Kamis (24/09/2021). Budi mengaku bahagia karena pada saat launching sekolah tangguh di MAN 2 Pamekasan tersebut, antusias siswa yang mengikuti vaksinasi luar biasa. "Saya bahagia melihat antusias siswa untuk vaksinasi. Jumlahnya hampir mencapai 500 orang, ini luar biasa. Orang tua dan siswa sangat memahami pentingnya vaksinasi Covid-19," ungkapnya. Kedepan,...

FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Pamekasan, 27 Maret 2021 , Untuk meningkatkan Indek Ketahanan Daerah maka, setiap Kabupaten/Kota harus mempunyai FPRB. FRPB adalah sebuah Forum yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen untuk melakukan pengurangan Risiko Bencana., 10 hal yg perlu di ketahui tentang Forum Pengurangan Risiko Bencana 1. Forum Pengurangan Risiko bencana adalah perwujudan partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana di Daerah 2. Forum Pengurangan Risiko Bencana adalah perwakilan dari Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Media Massa, Donor, Organisasi Profesi/Keahlian, Legislatif, Yudikatif, Organisasi Perangkat Daerah dan Relawan Penanggulangan Bencana 3. Forum Pengurangan Risiko Bencana adalah Mitra Bpbd Provinsi atau Bpbd Kabupaten/Kota, Forum Pengurangan Risiko Bencana bukan saingan Bpbd. 4. Forum Pengurangan Risiko Bencana di bentuk berdasarkan UU 24 tahun 2007, PP 21 tahun 2008 serta spesifik pada Perka BNPB yang dalam taraf penyelesaian. 5. Forum Pengurangan Ris...