Gresik, Frpb Pamekasan – Pembentukan 70 Desa Tangguh Bencana (Destana) yang ditargetkan BPBD Jatim sepanjang tahun ini diawali di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Madiun, Selasa (7/5/2024). Launching pembentukan Destana ini dilakukan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Kantor Desa Gempol Kurung Kec. Menganti, Kab. Gresik, dengan ditandai penyerahan bantuan 100 bibit tanaman produktif, seperti, pohon durian, alpukat, dan kelengkeng. Hadir dalam acara ini, Kalaksa BPBD Kab. Gresik Sukardi, Kabid PK BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono, Kabid PK BPBD Gresik Irfak, Kades Gempolkurung Nuriyadi, Forkopimcam di lingkungan Kecamatan Menganti dan fasilitator Destana dari FPRB Jatim. Dalam arahannya, Kalaksa BPBD Jatim mengatakan, pembentukan Destana ini dimaksudkan untuk membangun ketangguhan masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di waktu mendatang.Dikatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak ragam potensi bencana, mulai banjir, gempa bumi, angi
Malang- Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) diharapkan mampu merangkul semua pihak, karena FPRB adalah wadah yang besar. Tugas besar FPRB sangat mulia, diharapkan bisa bersinergi dengan BPBD setempat. Pentahelix di dalamnya mampu berinovasi untuk menganggulangi bencana.
Hal tersebut disampaikan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Subroto saat membuka kegiatan rapat koordinasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan FPRB Jawa Timur di Hotel Savana Malang, Jumat (26/04/24/2024).
Dalam kegiatan yang bertema FPRB Jatim Kuat, Bermanfaat, dan Bermartabat, Gatot juga menyampaikan bahwa dengan adanya potensi ancaman bencana yang semakin beragam termasuk krisis pangan, maka peran BPBD dan FPRB harus aktif dalam menanggulangi ancaman tersebut.
"Dalam FPRB banyak unsur, ada akademisi yang bisa memberikan inovasi, pengetahuan apa saja yang bisa dipraktekkan dalam bencana agar bisa menjadi rujukan dalam penanganan bemcana", jelasnya.
Gatot melanjutkan, bahwa untuk penguatan tersebut diharapkan FPRB bisa menjangkau semua pentahelix. Dengan adanya inovasi dari FPRB masyarakat bisa merasa aman, nyaman, dan keberadaan FPRB sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat.
Gatot juga menyampaikan tantangan yang diberikan Pj Gubernur Jatim untuk menggandeng, memberi informasi, memberi pelatihan kepada masyarakat rentan.
"Info kebencanaan harus diketahui oleh semua lapisan. Mohon dukungan FPRB kab/kota dan provinsi untuk bisa bersinergi, berkolaborasi dan memberi penguatan pada semua lapisan masyarakat terutama daerah yang rawan bencana," pungkasnya.
Sementara, Sekjen FPRB Jatim Catur Sudarmanto berharap Rakor ini menghasilkan program kerja yang baik dan bisa diaktualisasikan.
"Diharapkan menghasilkan program kerja yang benar-benar mampu dilaksanakan di lapangan dan bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Kegiatan rapat koordinasi dihadiri oleh BPBD Jatim, FPRB Jatim, FPRB Kab/Kota yang aktif, serta berbagai komunitas yang bergabung dalam FPRB Jatim. Narasumber dari Forum Perguruan Tinggi, Gapeksindo, FPRB Jatim, Planas Penanggulangan Bencana, dan Direktur Kesiapsiagaan BNPB.
Komentar
Posting Komentar