Gresik, Frpb Pamekasan – Pembentukan 70 Desa Tangguh Bencana (Destana) yang ditargetkan BPBD Jatim sepanjang tahun ini diawali di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Madiun, Selasa (7/5/2024). Launching pembentukan Destana ini dilakukan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Kantor Desa Gempol Kurung Kec. Menganti, Kab. Gresik, dengan ditandai penyerahan bantuan 100 bibit tanaman produktif, seperti, pohon durian, alpukat, dan kelengkeng. Hadir dalam acara ini, Kalaksa BPBD Kab. Gresik Sukardi, Kabid PK BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono, Kabid PK BPBD Gresik Irfak, Kades Gempolkurung Nuriyadi, Forkopimcam di lingkungan Kecamatan Menganti dan fasilitator Destana dari FPRB Jatim. Dalam arahannya, Kalaksa BPBD Jatim mengatakan, pembentukan Destana ini dimaksudkan untuk membangun ketangguhan masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di waktu mendatang.Dikatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak ragam potensi bencana, mulai banjir, gempa bumi, angi
PAMEKASAN - Hari Guru Nasional, Relawan FRPB Pamekasan pertama kali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan menjadi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama RI yang dilaksanakan di Jakarta. Tanggal 22 - 25 November 2023.
Chandra Kirana saat menerima Penghargaan sebagai Guru dan Tenaga Pendidikan
Hal tersebut sangat membanggakan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan. Bahkan kedatangan dari Chandra Kirana juara 3 guru berprestasi tingkat nasional disambut langsung oleh Kepala kemenag Mawardi dan Kepala MAN 2 Pamekasan Mohammad Holis beserta seluruh guru.
Dalam penyambutan tersebut, Mawardi menyampaikan bahwa ini pertama kali nya Kabupaten Pamekasan mendapatkan juara 3 tingkat nasional, karna dari dulu biasanya hanya mentok sampai ke tingkat Jawa Timur. Hal tersebut sudah berlangsung setelah tahun 2017 yang lalu.
"Saya selaku kepala kemenag Kabupaten Pamekasan tentu sangat bangga dan apresiasi yang diperoleh oleh ibu Chandra Kirana dan ini hadiah istimewa buat kami saat memperingati Hari Guru Nasional 2023," katanya Senin (27/11/2023)
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa tidak banyak guru yang seperti Chandra Kirana ini apa lagi level nya sudah sampai tingkat nasional.
"Ada 13 guru yang mengikuti ajang tersebut dari MAN 2 Pamekasan, akan tetapi hanya bu Chandra Kirana yang bisa lolos hingga meraih juara 3. Hal ini semoga menjadi motivasi bagi seluruh guru agar dapat meneruskan perjuangan bu Chandra ," harapnya.
Selain itu, Chandra Kirana menceritakan bahwa dirinya mengambil tema guru madrasah relawan kemanusiaan. Dirinya mengatakan pengambilan tema tersebut karena dirinya bergabung dalam relawan Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), bahkan rumahnya menjadi sekretariat para relawan.
"Guru yang relawan, karna itu yang saya lakukan dalam keseharian. Jadi setelah kegiatan di madrasah saya baktikan waktu luang saya untuk kemanusiaan. Kemarin pertanyaan di Jakarta sudah sesuai dan terprediksi dari awal. Kenapa saudara mau menjadi relawan?" ucapnya setelah penyambutan dirinya di Man 2 Pamekasan.
Bunda Kirana sapaan akrabnya tersebut juga menjelaskan, sebenarnya bukan hanya dirinya yang ikut namun ada sebanyak 13 orang dari MAN 2 akan tetapi hanya dirinya yang masuk hingga final dan mendapatkan juara 3.
"Kesan menarik nya saya bertemu dengan guru-guru seluruh Indonesia yang hebat-hebat, mereka semua mempunyai karya yang luar biasa. Saya harus rajin belajar mengarsipkan dan banyak menulis seperti mereka. Saya harus terus belajar dan berkarya," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar