Gresik, Frpb Pamekasan – Pembentukan 70 Desa Tangguh Bencana (Destana) yang ditargetkan BPBD Jatim sepanjang tahun ini diawali di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Madiun, Selasa (7/5/2024). Launching pembentukan Destana ini dilakukan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Kantor Desa Gempol Kurung Kec. Menganti, Kab. Gresik, dengan ditandai penyerahan bantuan 100 bibit tanaman produktif, seperti, pohon durian, alpukat, dan kelengkeng. Hadir dalam acara ini, Kalaksa BPBD Kab. Gresik Sukardi, Kabid PK BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono, Kabid PK BPBD Gresik Irfak, Kades Gempolkurung Nuriyadi, Forkopimcam di lingkungan Kecamatan Menganti dan fasilitator Destana dari FPRB Jatim. Dalam arahannya, Kalaksa BPBD Jatim mengatakan, pembentukan Destana ini dimaksudkan untuk membangun ketangguhan masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di waktu mendatang.Dikatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak ragam potensi bencana, mulai banjir, gempa bumi, angi
Pamekasan- Operasi Search and Rescue (SAR) nelayan M (35) warga Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan yang jatuh ke laut dihentikan pada hari ke-7.
Demikian disampaikan Analis Muda Kebencanaan BPBD Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono yang setiap hari melaksanakan pencarian bersamaan tim gabungan yang terdiri atas BPBD Pamekasan, Basarnas Pos Sumenep, TNI AD, TNI AL, Polri, relawan FRPB Pamekasan.
"Berdasarkan Peraturan Kepala Basarnas No. 22 Tahun 2009 tentang Pedoman penyelenggaraan Operasi SAR, maka setelah pencarian 7 hari operasi dihentikan," jelasnya, Kamis (29/12/22).
Budi menyampaikan, bahwa tim gabungan selama 7 hari melakukan penyisiran dari Pantai Jumiang Pamekasan sampai ke perairan Sumenep.
"Kami melakukan pencarian mulai dari Pantai Jumiang sampai perairan Sumenep. Kami memgitari Pulau Gili Raja, Pulau Gilingan, dan Pulau Gili Genting," ucapnya.
Budi juga menjelaskan, bahwa kondisi cuaca ekstrim menjadi kendala dalam pencarian. Tim gabungan harus mengetahui cuaca karena berhubungan dengan keselamatan.
"Tim Basarnas pada hari ke-3 menggunakan perahu RIP berangkat dari Kalianget Sumenep. Perahu ini lebih besar dari perahu karet yang digunakan sebelumnya. Kami terus berkomukasi dalam tim gabungan, juga para nelayan," ungkapnya.
Sementara, Novix Kepala Basarnas Pos Sumenep menyampaikan Menurut SOP Pencarian dari Basarnas Tentang Pencarian dan Pertolongan Untuk Melakukan pencarian korban telah di lakukan dengan maksimal selama 7 Hari dan masih belum berhasil di temukan. Maka Ops Sar di Tutup dan jika ada tanda-tanda di ketemukan korban maka ops sar akan di buka kembali.
Komentar
Posting Komentar