Langsung ke konten utama

TNI AL Batuporon dan FPRB Pamekasan Siapkan 1000 Bibit Mangrove

Pamekasan, Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Pangkalan TNI AL Batuporon bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FPRB) Pamekasan, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau melakukan pembibitan 1000 mangrove, Minggu 23/02/2025. Sementara yang lain sibuk menanam, kami menyiapkan mulai dari bibitnya hingga nanti siap tanam, karena bibit mangrove lumayan susah untuk mendapatkannya.  Demikian disampaikan Letda (P) Anang Satria, Danpos TNI AL Pamekasan saat melakukan pembibitan di Pantai Lembung Galis Pamekasan.  "Mangrove merupakan penyerap karbon terbaik dan penghasil oksigen, jadi penting untuk mengurangi efek perubahan iklim. Oleh sebab itu kami memulai dengan melakukan pembibitan sehingga nanti kami sudah punya bibit yang siap tanam," jelas Anang.  Sementara Budi Cahyono Sekjen FPRB Pamekasan mengatakan, bahwa kolaborasi dengan banyak pihak  dalam rangka mitigasi bencana selalu dilakukan. "Karena b...

BPBD Enam Provinsi Diharapkan Upayakan Kesiapsiagaan Hadapi Siklon Seroja


JAKARTA,Rabu, 7 April 2021 - BNPB mengharapkan BPBD di enam provinsi menyiapkan langkah kesiapsiagaan untuk mencegah dampak siklon tropis Seroja terhadap masyakarat maupun kerusakan infrastruktur. Berdasarkan analisis BMKG, siklon tropis Seroja diperkirakan intensitasnya akan meningkat dalam 24 jam. 

BMKG memperkirakan peningkatan intensitas siklon pada 7 - 8 April 2021 dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Menyikapi kondisi ini, BNPB telah berkoordinasi dengan enam provinsi, yaitu BPBD Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan D.I. Yogyakarta. 

BNPB mengingatkan bahwa siklon tropis Seroja akan berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatkan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, selain itu dapat mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatkan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.  

BNPB merekomendasikan BPBD tersebut untuk melakukan langkah-langkah berikut ini, pertama, melakukan koordinasi secara berkala dengan dinas terkait dan aparatur wilayah administrasi kabupaten dan kota di daerah setempat di bawah enam provinsi tersebut. 

Kedua, melakukan monitoring untuk mendapatkan perkembangan informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui beberapa situs yang dikelola BNPB, BMKG dan Lapan. 

Ketiga, meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan mitigasi terkait upaya pencegahan banjir dan banjir bandang dengan menggunakan media elektronik atau media sosial mengingat wilayah Indonesia sedang mengalami pandemi Covid-19. 

Keempat, melakukan koordinasi dengan dinas dan lembaga/organisasi terkait (Dinas Kominfo, RAPI, Orari, Senkom, Forum PRB daerah, dan pihak terkait lain) dalam penyebarluasan informasi peringatan dini banjir, banjir bandang, dan tanah longsor secara berkala sampai kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang risiko tinggi. 

Kelima, menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang terpisah antara masyarakat yang sehat dengan terkonfirmasi positif Covid-19. 

Keenam, melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat terkait penyiapan fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas dan sistem rujukan terutama bagi rumah sakit yang berada di wilayah risiko tinggi bencana. 

Ketujuh, menyiapkan infrastruktur 3T (tracing, testing, treatment) di tempat evakuasi dan pengungsian serta menegakkan protokol kesehatan (3M) selama ditempat pengungsian. 

Kedelapan, mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya yang ada di daerah (sumber daya manusia, peralatan, logistik, dll) serta perencanaan mobilisasinya untuk pengungsi. 

Kesembilan, apabila diperlukan, dapat menetapkan status darurat bencana dan pembentukan pos komando penanganan darurat bencana serta aktivasi rencana kontingensi menjadi rencana operasi. 

Terakhir, melakukan koordinasi penanganan darurat bencana dapat menghubungi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB. Hal ini bertujuan untuk mendukung penanganan secara dini sebelum terjadi suatu insiden. 

Sementara itu, berdasarkan pantauan potensi dampak Seroja, BMKG memprakirakan  terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB, serta hujan intensitas sedang di NTT. 

Di samping itu, terdapat potensi tinggi gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Pulau Jawa hingga NTB, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga Bali, Perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote.

Kemudian potensi tinggi gelombang 4.0-6.0 meter diprediksi terjadi di perairan selatan NTB hingga selatan Pulau Sumba. 

Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB


Editor    : Syamsul Hidayat

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOSIPENA ADALAH MOBIL EDUKASI PENANGGULANGAN BENCANA

FRPB PAMEKASAN, 28 April 2021 - Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana yang tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus berupaya untuk berinovasi memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana, salah satunya dengan membuat  Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Dengan menggunakan unit kendaraan bernama Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), BPBD Jatim berkeliling ke desa/kelurahan se-Jawa Timur. Mosipena adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manajemen bencana. Mulai dari edukasi gejala terjadinya bencana, penyelamatan diri saat bencana, dan penanganan pasca bencana. Mosipena dilengkapi dengan videotron, standing banner, PC, sound system, lampu penerangan, dan safety cone. Mobil ini juga dilengkapi dengan perpustakaan dengan buku-buku tentang kebe...

FRPB Pamekasan Berikan Doorprize pada Siswa saat Vaksinasi

PAMEKASAN- Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kabupaten Pamekasan mendukung penuh vaksinasi Covid-19 sebagai program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.  FRPB Pamekasan saat memberikan Doorprize pada Siswa usai Vaksinasi Salah satu dukungan FRPB Pamekasan dengan menyediakan doorprize bagi siswa yang mengikuti vaksinasi di MAN 2 Pamekasan. "Pemberian doorprize ini sebagai salah satu bentuk dukungan kami para relawan terhadap pemerintah. FRPB menyediakan hadiah ini kepada siswa MAN 2 Pamekasan yang telah melakukan vaksinasi," jelas Budi Cahyono Koordinator FRPB Pamekasan, Kamis (24/09/2021). Budi mengaku bahagia karena pada saat launching sekolah tangguh di MAN 2 Pamekasan tersebut, antusias siswa yang mengikuti vaksinasi luar biasa. "Saya bahagia melihat antusias siswa untuk vaksinasi. Jumlahnya hampir mencapai 500 orang, ini luar biasa. Orang tua dan siswa sangat memahami pentingnya vaksinasi Covid-19," ungkapnya. Kedepan,...

FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Pamekasan, 27 Maret 2021 , Untuk meningkatkan Indek Ketahanan Daerah maka, setiap Kabupaten/Kota harus mempunyai FPRB. FRPB adalah sebuah Forum yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen untuk melakukan pengurangan Risiko Bencana., 10 hal yg perlu di ketahui tentang Forum Pengurangan Risiko Bencana 1. Forum Pengurangan Risiko bencana adalah perwujudan partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana di Daerah 2. Forum Pengurangan Risiko Bencana adalah perwakilan dari Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Media Massa, Donor, Organisasi Profesi/Keahlian, Legislatif, Yudikatif, Organisasi Perangkat Daerah dan Relawan Penanggulangan Bencana 3. Forum Pengurangan Risiko Bencana adalah Mitra Bpbd Provinsi atau Bpbd Kabupaten/Kota, Forum Pengurangan Risiko Bencana bukan saingan Bpbd. 4. Forum Pengurangan Risiko Bencana di bentuk berdasarkan UU 24 tahun 2007, PP 21 tahun 2008 serta spesifik pada Perka BNPB yang dalam taraf penyelesaian. 5. Forum Pengurangan Ris...